Author: Admin

Bolehkah Menunaikan Aqiqah di Bulan Haram?

Bolehkah Menunaikan Aqiqah di Bulan Haram?

Aqiqah Bandung – Aqiqah merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak, serta sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah SWT.

Namun, ada pertanyaan yang sering muncul terkait pelaksanaan aqiqah di bulan haram, seperti bulan Muharram. Sebelum membahas apakah boleh atau tidak melaksanakan aqiqah di bulan haram, Ayah Bunda mari kita memahami konsep aqiqah dalam Islam.

Konsep Aqiqah dalam Islam: Aqiqah adalah ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan ternak sebagai tanda syukur atas kelahiran seorang anak.

Dalam pelaksanaannya, daging hewan yang disembelih tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada fakir miskin, saudara, dan tetangga sebagai bentuk berbagi rezeki. Aqiqah biasanya dilaksanakan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak.

Bulan Haram dan Pembatasan Ibadah: Bulan haram, seperti Muharram, memiliki keistimewaan dan kehormatan tertentu dalam Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ada pembatasan tertentu terkait jenis ibadah tertentu di bulan ini.

Namun, dalam hal aqiqah, mayoritas ulama sepakat bahwa pelaksanaannya tetap diperbolehkan di bulan haram.

Dalil-dalil yang Mendukung: Beberapa dalil yang digunakan untuk mendukung bolehnya melaksanakan aqiqah di bulan haram antara lain hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan tidak ada larangan khusus terkait aqiqah di bulan tertentu.

Sebagai contoh, hadis dari Aisha ra. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan aqiqah untuk Hasan dan Husain di bulan Muharram.

Makna Kebaikan dan Kehormatan: Melaksanakan aqiqah di bulan haram dengan niat yang ikhlas dapat menjadi bentuk kebaikan dan kehormatan.

Selain memenuhi sunnah Rasulullah SAW, aqiqah di bulan haram juga dapat dianggap sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyelenggarakan ibadah yang dikehendaki dalam situasi apapun.

Tata Cara dan Niat yang Ikhlas: Dalam melaksanakan aqiqah di bulan haram, penting untuk memastikan bahwa tata cara penyembelihan dan pembagian daging sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, niat yang ikhlas dalam melakukan aqiqah tetap menjadi kunci utama agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT.

Dalam kesimpulannya, mayoritas ulama sepakat bahwa melaksanakan aqiqah di bulan haram, seperti Muharram, tetap diperbolehkan dalam Islam.

Namun, penting untuk melaksanakan ibadah ini dengan mematuhi tata cara yang benar, membagi daging kepada yang berhak, dan menjaga niat agar tetap ikhlas dan tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

📱Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal 🔽🔽🔽

CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223

CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724

CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008

Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya 💚

{ Comments are closed }

Si Kecil Tantrum Lakukan Ini Untuk Mengatasinya

Si Kecil Tantrum Lakukan Ini Untuk Mengatasinya

Aqiqah Bandung – Anak tantrum bisa menjadi tantangan yang melelahkan bagi orang tua. Tantrum adalah reaksi emosional yang melibatkan kemarahan, frustasi, dan terkadang bahkan menangis secara berlebihan. Untuk membantu mengatasi tantrum anak, Ayah Bunda, inilah beberapa tips yang dapat diikuti oleh orang tua, di antaranya:

  1. Tetap Tenang: Pertama-tama, penting untuk tetap tenang. Jangan terbawa emosi anak. Tantrum adalah cara anak mengungkapkan ketidaknyamanan atau kekecewaan, dan respon orang tua yang tenang dapat membantu menenangkan suasana.
  2. Pahami Penyebab Tantrum: Coba pahami penyebab tantrum anak. Apakah itu karena kelelahan, lapar, atau rasa frustrasi? Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat mencari solusi yang lebih tepat.
  3. Berikan Pilihan: Berikan anak pilihan yang sesuai usianya. Memberikan kontrol pada anak dalam batas-batas tertentu dapat membantu mengurangi frustrasi dan mencegah tantrum.
  4. Jelaskan dengan Sederhana: Terkadang, anak belum mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Jelaskan secara sederhana mengapa perilaku tersebut tidak dapat diterima, dan berikan alternatif yang lebih baik.
  5. Ajak Anak untuk Berbicara: Ajak anak berbicara setelah tantrum mereda. Tanyakan apa yang membuatnya marah atau frustrasi. Ini dapat membantu anak mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya.
  6. Buat Rutinitas yang Konsisten: Anak cenderung merasa lebih aman dan nyaman dengan rutinitas yang konsisten. Jadi, pastikan ada jadwal harian yang dapat diandalkan.
  7. Hindari Penggunaan Bestekanan atau Hukuman: Hindari mengancam atau menghukum anak selama tantrum. Ini bisa membuatnya semakin frustrasi. Sebaliknya, fokuslah pada memberikan dukungan dan membimbingnya ke arah yang positif.
  8. Beri Pujian untuk Perilaku Positif: Berikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku yang diinginkan. Ini dapat memberikan dorongan positif untuk berperilaku dengan cara yang lebih baik.
  9. Memberikan Ruang untuk Ekspresi: Ajak anak untuk menggambar, mewarnai, atau berbicara tentang perasaannya. Ini memberikan cara alternatif untuk mereka ekspresikan emosi.
  10. Jangan Malu Minta Bantuan: Jika tantrum anak terus berlanjut atau menjadi semakin sulit diatasi, jangan ragu untuk mencari saran dari ahli anak atau konselor.

Mengatasi tantrum adalah bagian dari perjalanan orang tua. Dengan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang konsisten, InsyaAllah Ayah Bunda pun dapat membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik.

Ingatlah bahwa setiap anak unik, jadi perlu waktu dan kesabaran untuk menemukan strategi yang paling efektif untuk mereka. Semangat terus, Ayah Bunda!

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

{ Comments are closed }

Menanamkan Sikap Toleransi Pada Anak Sejak Dini

Menanamkan Sikap Toleransi Pada Anak Sejak Dini

Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, Dalam rancangan alam semesta-Nya, Allah SWT menciptakan keberagaman yang kaya, melibatkan manusia, hewan, dan tumbuhan. Keberagaman ini membentuk kekayaan dan keindahan dunia. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan rahmat, kekuatan, dan karunia yang harus tercermin melalui sikap saling menghormati atau toleransi terhadap sesama makhluk.

Penting bagi Ayah dan Bunda untuk mendidik, memberi contoh, dan membiasakan sikap toleransi pada anak sejak usia dini. Semoga panduan ini dapat menjadi referensi bagi Ayah dan Bunda dalam menanamkan sikap toleransi pada anak-anak.

Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan dalam perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini.

Mengapa Kita Perlu Menanamkan Sikap Toleransi Pada Anak Sejak Dini?

  1. Membuka Wawasan Anak Terhadap Dunia. Toleransi mengajarkan anak untuk membuka pikiran terhadap berbagai budaya di dunia.
  2. Mendorong Kerjasama. Toleransi mendorong anak untuk belajar bekerjasama dengan orang lain.
  3. Mengajarkan Penerimaan. Toleransi mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa adanya dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.
  4. Menghargai Tanpa Kehilangan Identitas Diri. Toleransi mengajarkan anak untuk menghargai orang lain tanpa harus mengorbankan identitas diri dan budaya.

Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Memiliki Sikap Toleransi?

Tidak memiliki sikap toleransi adalah awal dari perilaku intimidasi. Anak cenderung menilai orang lain yang berbeda dengan dirinya dan menunjukkan ketidaksukaan dengan cara mengganggu, menyerang, mengejek, dan bahkan melakukan intimidasi.

Anak yang tidak mampu bertoleransi biasanya merasa tidak nyaman dengan kemampuan, keyakinan, dan nilai-nilai yang telah diajarkan padanya.

Bagaimana Cara Menanamkan Sikap Toleransi pada Anak?

  1. Menumbuhkan Rasa Cinta Kasih. Tunjukkan pada anak bahwa orang tua selalu mencintai, bahkan ketika anak menunjukkan perilaku yang tidak baik. Anak membutuhkan bimbingan, bukan hukuman.
  2. Menerima dan Menghargai Perbedaan di Keluarga. Pahami dan hindari memaksa anak memiliki sifat, gaya bicara, atau kemampuan berpikir yang sama dengan saudara atau orang tua lain. Bantu anak memiliki nilai diri yang positif.
  3. Memberi Contoh yang Baik. Orang tua harus memberi contoh perlakuan baik terhadap asisten rumah tangga, penjaga keamanan, atau pegawai di supermarket.
  4. Mengawasi Materi Percakapan dan Gaya Bergurau. Perhatikan percakapan atau gurauan yang bersifat stereotip di dekat anak. Anak akan menyerap sikap orang tua terhadap perbedaan.
  5. Jawab Pertanyaan Anak dengan Bijaksana dan Jujur. Saat anak bertanya tentang perbedaan, berikan contoh dan ajarkan anak untuk menghormati orang lain.
  6. Pilih Konten yang Menghargai Perbedaan. Pilih acara TV, film, permainan, dan cerita yang menghargai perbedaan dan hindari yang menyudutkan suku, agama, atau ras tertentu.
  7. Berikan Anak Kesempatan untuk Berinteraksi dengan Berbagai Orang dan Situasi. Aktivitas seperti olahraga atau klub seni dapat membuka wawasan anak tentang keberagaman.
  8. Pelajari Bersama Mengenai Budaya dan Tradisi Lain. Ajak anak untuk belajar tentang cara hidup dan merayakan kehidupan di budaya lain.
  9. Kenalkan dan Banggakan Tradisi Keluarga. Bagikan pengalaman dan cerita tentang tradisi keluarga, membantu anak memahami akar budaya dan menghargai keunikan keluarganya.

Sikap Toleran dalam Kehidupan Beragama

Sikap toleran dalam kehidupan beragama melibatkan:

  1. Melaksanakan ajaran agama dengan baik
  2. Menghormati agama orang lain
  3. Tidak memaksakan keyakinan pada orang lain
  4. Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah lain
  5. Tidak menyalahkan atau merendahkan agama lain

Sumber gambar: Islam Kaffah

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Tips Melindungi Anak dari Bahaya Internet dan Sosial Media

Tips Melindungi Anak dari Bahaya Internet dan Sosial Media

Aqiqah Bandung – Internet dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan anak-anak. Meskipun menyediakan akses ke informasi dan komunikasi, internet juga membawa potensi risiko dan bahaya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam melindungi anak-anak mereka dari potensi bahaya tersebut, di antaranya:

  1. Atur Batasan Waktu:
    • Tentukan batasan waktu penggunaan internet dan media sosial.
    • Pastikan anak-anak memiliki waktu yang cukup untuk kegiatan fisik, sosial, dan pendidikan di luar dunia maya.
  2. Pantau Aktivitas Online:
    • Pertahankan kehadiran online Anda sebagai orang tua.
    • Gunakan perangkat lunak kontrol orang tua untuk memantau aktivitas online anak-anak.
  3. Peraturan dan Konsistensi:
    • Tetapkan aturan jelas tentang penggunaan internet dan media sosial.
    • Terapkan konsekuensi yang konsisten jika aturan dilanggar.
  4. Aktif Bersosialisasi di Dunia Nyata:
    • Dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial di dunia nyata.
    • Ajarkan mereka pentingnya interaksi sosial di luar layar.
  5. Gunakan Filter Keamanan:
    • Aktifkan filter keamanan dan kontrol orang tua pada perangkat mereka.
    • Ini membantu menyaring konten yang tidak sesuai dan melindungi anak-anak dari paparan berbahaya.
  6. Bimbingan dalam Memilih Teman Online:
    • Ajarkan anak untuk berhati-hati dalam memilih teman online.
    • Pastikan mereka tahu bahwa tidak semua orang di internet dapat dipercaya.
  7. Model Perilaku Positif:
    • Jadilah contoh yang baik dalam penggunaan internet.
    • Tunjukkan kepada anak bahwa Anda juga menghargai keamanan dan etika online.

Melindungi anak-anak dari bahaya internet dan media sosial memerlukan peran aktif dan kesadaran dari orang tua. Dengan memberikan pemahaman, aturan yang jelas, dan dukungan, orang tua dapat membantu anak-anak menavigasi dunia digital dengan aman dan bijak.

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

📱Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal 🔽🔽🔽

CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223

CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724

CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008

Tips Melindungi Anak dari Bahaya Internet dan Sosial Media. Melindungi anak-anak dari bahaya internet dan media sosial memerlukan peran aktif dan kesadaran dari orang tua. Dengan memberikan pemahaman, aturan yang jelas, dan dukungan, orang tua dapat membantu anak-anak menavigasi dunia digital dengan aman dan bijak.

{ Comments are closed }

Bunda! Ini 7 Kandungan dan Manfaat Buah Buah Mangga Untuk Ibu Hamil

Bunda! Ini 7 Kandungan dan Manfaat Buah Buah Mangga Untuk Ibu Hamil

 

Aqiqah Bandung – Buah mangga merupakan buah yang tidak hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki berbagai macam kandungan yang bermanfaat untuk ibu hamil. Selain sebagai sumber energi, buah mangga juga baik dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan serat bagi ibu hamil beserta janin yang tengah dikandungnya.

Selama mengandung, ibu hamil kerap kali menginginkan makanan atau minuman yang memiliki cita rasa manis dan asam. Buah mangga menjadi salah satu pilihan yang memiliki kedua rasa tersebut dan sehat untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Manfaat dan Kandungan Dalam Buah Mangga

Buah mangga tergolong ke dalam buah yang memiliki kalori tinggi. Oleh sebab itu, buah mangga bisa dikonsumsi oleh ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan kalori yang meningkat terutama pada kehamilan trimester ketiga. Selain itu, mangga juga mengandung berbagai macam nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan.

Berikut merupakan beberapa kandungan nutrisi pada buah mangga dan manfaatnya bagi ibu hamil beserta janinnya:

  1. Vitamin A

Dalam buah mangga, terkandung Vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan mata. Tak hanya itu saja, Vitamin ini juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan organ janin, misalnya jantung, paru-paru dna ginjal.

Selain itu, Vitamin A juga memiliki bermanfaat untuk ibu hamil dalam memperkuat daya tahan tubuh, melawan infeksi dan memperbaiki jaringan tubuh setelah melahirkan.

Pada umumnya, asupan Vitamin A yang direkomendasikan pada ibu hamil adalah 750-770 mcg. Jika sudah cukup mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, bumil tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen Vitamin A ini.

Apabila Bunda ingin menggunakan suplemen vitamin A saat hamil, alangkah baiknya jika hal tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan disis suplemen yang aman, karena kelebihan vitamin A justru bisa berbahaya bagi janin.

  1. Vitamin C

Buah mangga juga merupakan salah satu sumber vitamin C yang baik. Kandungan vitamin C di dalam mangga diperlukan ibu dan janin untuk memperoleh kolagen sebagai protein dalam tubuh yang memiliki peran sebagai bahan untuk membentuk jaringan kulit dan tulang beserta jaringan ikat tubuh. Tak hanya itu saja vitamin C juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka dan memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

  1. Zat besi

Kebutuhan zat besi saat hamil akan semakin meningkat. Sebab, ibu hamil memerlukan lebih banyak darah untuk didistribusikan ke janin. Kandungan zat besi pad abuah mangga sangat bermanfaat untuk mendukung produksi sel darah merah dan mencegah terjadinya anemia saat hamil.

Jika anemia terjadi pada ibu hamil, kondisi ini akan sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan bayi prematur, berat bayi lebih rendah, hingga pendaragan pascapersalinan.

  1. Vitamin B6

Kandungan vitamin B6 pada buah mangga juga memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Vitamin ini bermanfaat untuk mendukung perkembangan dan fungsi otak serta sistem saraf janin. Selain itu, vitamin B6 juga dapat mengatasi morning sickness selama masa kehamilan dan menjaga kadar gula ibu hamil tetap stabil.

  1. Kalium

Buah mangga juga bermanfaat untuk mencegah kram kaki pada masa kehamilan. Hal ini karena kalium yang terkandung dalam buah mangga yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh serta mengatur kontraksi otot-otor tubuh.

  1. Folat

Nutrisi yang satu ini sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mendukung perkembangan saraf dan otak janin serta mencegah cacat ;ahir pada saraf tulang belakang bayi. Folat atau asam folat juga memiliki peranan penting dalam memproduksi sel darah merah sehingga dapat menurunkan resiko anemia pada ibu hamil.

  1. Serat

Asupan serat yang cukup juga dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah konstipasi atau sembelit yang kerap muncul dimasa kehamilan. Hal ini karena peningkatan hormon progesteron sehingga menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh, termasuk usus. Usus yang bergerak lambat dapat menyebabkan pencernaan berjalan lebih lambat hingga akhirnya menimbulkan sembelit.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mengonsumsi Buah Mangga

Ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes gestasional, disarankan untuk membatasi asupan buah mangga. Pasalnya, kandungan gula dalam buah mangga cukup tergolong tinggi.

Untuk mendapatkan manfaat buah mangga untuk ibu hamil ini, Bunda bisa langsung mengonsumsinya atau diolah menjadi jus segar. Namun, ada baiknya Bunda tidak lupa mencuci buah mangga ini terlebih dahulu.

Saat memilih buah mangga, coba pilihlah buah yang kulitnya tidak rusak dan disarankan untuk membeli buah yang matang secara alami, bukan dengan bahan kimia. Sebab, dikhawatirkah hal tersebut dapat meracuni ibu hamil dan janin.

Manfaat buah mangga untuk ibu hamil memang tidak perlu diragukan lagi. Namun, jika Bunda dalam kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau memiliki alergi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahuru dengan dokter sebelum bunda mengonsumsi buah ini.

Semoga bermanfaat, Bunda!

Sumber gambar: https://www.sehatq.com/

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Cuaca Ekstrem! Inilah Tips Merawat Balita yang Sakit

Cuaca Ekstrem! Inilah Tips Merawat Balita yang Sakit

Aqiqah Bandung – Di musim hujan yang saat ini masih melanda Indonesia, tentu tak sedikit balita hingga orang dewasa yang terserang sakit!

Ketika sakit menghampiri si kecil, apa biasa Ayah Bunda lakukan? Karena merawat balita yang sakit membutuhkan perhatian ekstra dan kepedulian. Inilah beberapa tips yang dapat Ayah Bunda lakukan untuk merawat balita yang sakit, di antaranya:

  1. Cek Suhu Tubuh:

Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh balita. Jika suhu tubuhnya tinggi, berikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter.

  1. Jaga Kondisi Ruangan:
    • Pastikan ruangan tempat balita beristirahat cukup nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.
    • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara, terutama jika balita mengalami flu atau pilek.
  2. Berikan Cairan yang Cukup:
    • Pastikan balita tetap terhidrasi dengan memberikan cairan yang cukup, seperti air putih atau minuman elektrolit.
  3. Istirahat yang Cukup:
    • Biarkan balita istirahat secukupnya. Tidur yang cukup membantu tubuhnya dalam proses penyembuhan.
  4. Sajikan Makanan yang Mudah Diterima:
    • Berikan makanan yang mudah dicerna dan disukai balita, seperti sup atau bubur.
    • Hindari memberikan makanan yang terlalu pedas atau sulit dikunyah.
  5. Beri Perhatian Ekstra:
    • Berikan kasih sayang dan perhatian ekstra pada balita. Sentuhan lembut dan kehangatan bisa membantu kenyamanan dan pemulihan.
  6. Hindari Kontak dengan Orang Lain:
    • Batasi kontak balita dengan orang lain, terutama jika sakitnya bersifat menular.
  7. Pantau Gejala dan Perkembangan:
    • Pantau perkembangan gejala sakit, dan jika terjadi perubahan atau gejala yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.

Ayah Bunda, selalu ingat untuk mengikuti saran dan rekomendasi dokter serta memberikan perhatian dan kasih sayang ekstra pada balita selama masa penyembuhan, ya!

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

Cuaca Ekstrem! Inilah Tips Merawat Balita yang Sakit Cuaca Ekstrem! Inilah Tips Merawat Balita yang Sakit

{ Comments are closed }

Bunda, Ini 6 Cara Mengatasi Masuk Angin pada Bayi

Bunda, Ini 6 Cara Mengatasi Masuk Angin pada Bayi

Aqiqah Bandung – Bunda pasti sudah tak asing dengan istilah masuk angin, apalagi memasuki musim penghujan menjelang akhir tahun 2023 ini. Biasanya masuk angin ditandai dengan perut yang terasa kembung seperti banyak angin dan buang angin secara terus menerus.

Masuk angin merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dan banyak ditemui pada orang dewasa. Meskipun demikian, masuk angin pada bayi juga mungkin bisa terjadi.

Kalau sudah begini, pastinya orangtua akan khawatir karena biasanya bayi akan menjadi rewel bahkan terus menerus menangis. Terkadang Bunda bingung untuk menenangkan dan mengatasinya.

Sebelum khawatira berlebihan, Bunda harus paham bahwa masuk angin merupakan gangguan pencernaan yang juga umum terjadi pada bayi. Namun, seperti apa gejala, penyebab dan cara mengatasinya?

Seperti apa gejala masuk angin pada bayi?

Gas adalah bagian normal dalam sistem pencernaan manusia. Zat ini ada di dalam tubuh setiap manusia serta terdiri dari udara dan jenis gas lainnya. Gas pun biasanya keluar dari tubuh melalui mulut saat Anda sendawa atau melalui anus ketika kentut.

Meski normal, pada beberapa kondisi, gas di dalam saluran pencernaan bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang sering diartikan sebagai masuk angin. Hal ini biasanya terjadi ketika udara yang masuk ke dalam tubuh terlalu berlebihan sehingga perut akan terus kembung. Anda pun sering bersendawa serta buang angin.

Hal yang serupa juga dapat terjadi pada bayi yang masuk angin. Biasanya, perut bayi menjadi kembung, bayi juga akan menjadi sering kentut dan bersendawa. Selain itu, biasanya juga ditandai dengan gejala lainnya.

Dilansir dari hellosehat.com, inilah beberapa gejala yang biasanya dialami oleh bayi ketika masuk angin.

  1. Bayi menangis

Hal ini cenderung terjadi bahkan hingga berjam-jam karena masuk angin membuat perut si kecil tidak nyaman. Jika hal ini terjadi setiap hari dan tak kunjung membaik, ada baiknya Bunda konsultasikan ke dokter.

  1. Bayi rewel

Jika biasanya ketika diajak bercanda bayi terlihat cerita, namun kini ia cenderung kesal dan rewel bisa jadi ini juga termasuk gejala masuk angin. Ini karena gas yang terjebak di dalam sistem cerna membuatnya lebih rewel, karena ia tak merasa nyaman.

  1. Wajah memerah

Masuk angin pada bayi juga ditandai dengan merahnya wajah ia saat menangis. Biasanya, bayi dapat menangis menjerit seperti ia sedang mengalami sakit.

  1. Tidak cukup tidur dan tidak nafsu makan

Rasa tak nyama di perut bayi juga bisa menyebabkan waktu tidurnya terganggu. Tak hanya itu saja, terkadang nafsu makan bayi pun cenderung berkurang saat ia mengalami masuk angin.

  1. Gelisah dan tak nyaman

Pada umumnya ia akan menunjukkan ketidaknyamanannya dengan menggeliat atau meringkuk karena menahan rasa sakit. Selain itu kakinya akan terangkat hingga ke dada, terutama saat ia sedang rewel.

Lantas, apa yang menjadi penyebab bayi masuk angin?

Pada umumnya masuk angin bisa terjadi ketika udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak. Adapun beberapa penyebab umum bayi masuk angin di antaranya.

  1. Terlalu banyak menelan udara saat menyusui
  2. Terlalu sering menangis
  3. Tidak cocok dengan susu atau MPASI
  4. Sistem pencernaan belum matang

Bagaimana cara mengatasinya?

Setelah mengetahui gejala yang umum dialami oleh bayi ketika masuk angin, beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk mengatasi masuk angin pada bayi.

  1. Menggerakkan kakinya

Cobalah untuk merebahkan bayi pada permukaan yang datar, lalu naikkan kedua kakinya. Ayunkan kedua kakinya seperti mengayuh sepeda untuk membantu mengeluarkan gas yang terjebak dan meredakan gejala masuk angin pada bayi.

  1. Buat bayi bersendawa

Cara ini bisa dilakukan dengan menggosok atau menepuk punggungnya secara lembut sehingga gas yang terjebak dalam perutnya dapat keluar melalui sendawa.

  1. Pijat perutnya

Pijat lembut perut bayi dengan gerakan searah jarum jam atau berlawanan. Bunda juga bisa menempatkan bayi di atas lutut Bunda, kemudian ditengkurapkan, lalu gosok dengan perlahan bagian punggungnya.

  1. Menysui dengan posisi sedikit tegak

Saat menyusui, Bunda dapat menggendong bayi lebih tegak agar susu dapat mengalir lebih lancar ke perutnya sehingga udara akan naik dan ia bersendawa. Jika dalam posisi meringkuk atau membungkuk, kemungkinan besar udara akan terperangkap di perut bersama makanannya.

  1. Berikan formula protein terhidrolisis sempurna

Ada beberapa susu yang mengklaim dapat mengurangi gas di dalam perut bayi, salah satunya susu formula protein terhidrolisis sempurna. Pada susu ini, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil sehingga bayi dapat mencerna lebih mudah. Ketika susu dicerna dengan baik, maka tidak ada kelebihan gas yang muncul pada perut bayi.

Namun, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu apakah perlu menyertakan susu ini untuk mengatasi masalah gas yang terjebak pada sistem pencernaan bayi. Jika gejala masih terus berlanjut, ada baiknya Bunda memeriksakan bayi ke dokter anak.

  1. Balurkan minyak telon agar tubuh anak hangat dan nyaman

Beberapa sumber mengatakan bahwa kandungan cajuput di dalam minyak telon dapat menghangatkan tubuh bayi, mencegah masuk angin dan perut kembung.

Pastikan aromanya lembut alami tanpa tambahan parfum dan pilih minyak telon yang teksturnya lembut, sehingga lebih aman untuk digunakan oleh bayi yang kulitnya masih sensitif.

Dengan membalurkan minyak telon pada bayi, tubuh si kecil akan terasa lebih hangat dan nyaman. Ini juga akan membantu si kecil untuk beristirahat lebih nyaman.

Foto ilustrasi bayi menangis karena masuk angin. Sumber: alodokter

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Chat Sekarang
1
Chat Sekarang
Ada yang bisa kami bantu untuk Aqiqahnya..?