Aqiqah untuk diri sendiri menurut pendapat beberapa ulama.

aqiqah untuk diri sendiri, hukum aqiqah untuk diri sendiri
aqiqah untuk diri sendiri

Aqiqah untuk diri sendiri. Banyak cerita yang sering kita dengar di Masyarakat. Misalnya; ada orang yang telah dewasa, namun waktu lahir atau ketika bayi belum pernah diaqiqahi oleh kedua orang-tuanya.

Maka muncul pertanyaan yang berkaitan dengan aqiqah,

Bagaimana hukumnya?.

Atau bagi Ihkwan atau Akhwat yang diberi rezekinya ketika telah beranjak dewasa, apa boleh aqiqah untuk diri sendiri?

Berikut tulisan di bawah ini yang mudah-mudahan dapat memberi pencerahan.

Boleh melaksanakan selain hari ketujuh.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” membolehkan mengaqiqahi anak sebelum hari ke tujuh.

Sementara Ibnu Hazm dalam kitabnya “al-Muhalla” membolehkan mengaqiqahi anak setelah hari ke tujuh.

Argumen aqiqah untuk diri sendiri

Argumen pertama, menurut pendapat sebagian ulama bahwa aqiqah itu hukumnya sunnah yang ditekankan (muakkad). Dan yang diberikan amanat ibadah ini adalah orang tua.

Maka apabila Aqiqah belum ditunaikan, sunnah ibadah aqiqah sebetulnya tidak gugur, meskipun anaknya sudah baligh. Apabila seorang bapak sudah mampu melaksanakan ibadah aqiqah, maka sangat dianjurkan agar segera melaksanakan ibadah.

Argumen Kedua, bila anak tak kunjung diaqiqahi orangtuanya, apakah anak boleh untuk mengaqiqahi diri sendiri?

Ulama berbeda pandangan menyikapi persoalan ini. Kami kutip beberapa argumen kuat yaitu:

Ibnu Qudamah berkata, “kalau dia belum diaqiqahi sama sekali, lalu baligh serta bekerja, maka sesungguhnya dia tidak wajib untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri.”

Imam Ahmad mengatakan “Aqiqah adalah kewajiban orang tua, oleh karena itu tidak wajib mengaqiqahi diri sendiri. Karena jika merujuk pada sunnah maka ini adalah beban orang tua”.

Sementara Imam Atha dan Hasan Al-Bashri berkata, “Dia boleh mengaqiqahi diri sendiri, karena aqiqah adalah anjuran, dan dia tergadai dengan aqiqahnya. Karenanya disarankan untuk membebaskan dirinya.” sebagaimana dalam sebuah hadits;

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, sembelihlah (domba) pada hari ketujuh, lalu cukur serta berikan nama (pada anak tersebut).” (HR.Imam Ahamd, Nasa’i, Abu Daud, Turmudzi, dan Ibn Majah)

Demikian sedikit artikel dari AqiqahBandung.id tentang Aqiqah untuk diri sendiri Wallahu Alam.

Salah satu sumber rujukan: https://en.wikipedia.org/wiki/Aqiqah

Untuk informasi atau pemesanan layanan aqiqah Bandung bisa hubungi :

0877 0034 7724 Pak Yudha

Layanan aqiqah Bandung – Buka dari jam 08.00-16.00 WIB

Alamat Lengkap Kami: Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung


Layanan aqiqah Bandung Barat: Batujajar, Cikalongwetan, Cihampelas, Cililin, Cipatat, Cipeundeuy, Cipongkor, Cisarua, Gununghalu, Lembang, Ngamprah, Padalarang, Parongpong, Rongga, Sindangkerta dan Saguling

Layanan aqiqah Cimahi : Cibeber, Cibeureum, Leuwigajah, Melong, Setiamanah, Karangmekar, Cigugur Tengah, Pasirkaliki, Cipageran, Citeureup, Padasuka, Cibabat dan Baros.

TELP/SMS/WA: 0877 0034 7724