Mengadzani Bayi Baru Lahir, Apakah Ayah yang Harus Melakukannya?

Aqiqah Bandung – Ayah, Bunda… Seperti yang telah kita ketahui bahwa melafalkan adzan dan iqamah pada bayi yang baru lahir sangat dianjurkan bagi orang tua terutama bagi Ayah sang bayi.

Anjuran ini merujuk pada yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau pernah mengadzankan cucunya ketika lahir.

Yang sangat dianjurkan untuk melafalkan adzan dan iqamah adalah Ayah. Hal ini sebagaimana dijelaskan Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughni.

Ibnu Qudamah mengatakan, “yang disunnahkan melakukan adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir itu ayah atau bapaknya”.

Namun, tak selamanya Ayah bisa melakukan hal tersebut sesuai anjuran. Dalam situasi tertentu, Ayah tak selalu hadir ketika sang bayi dilahirkan ke dunia.

Bisa jadi karena sedang banyak pekerjaan, telah wafat atau hal-hal lainnya yang membuat sang Ayah tidak bisa menemani istrinya saat melahirkan.

Lantas, jika seorang istri mengalami hal demikian apakah boleh yang melafalkan adzan dan iqamah di telinga bayi diwakilkan oleh pihak keluarga lain?

Dikutip dari salah satu video bincang syariah Ustadz Ahong, adzan atau iqamah diwakilkan oleh keluarga yang lain hukumnya boleh.

Pendapat didasarkan pada pendapat Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri. Beliau menjelaskan bahwa siapa saja boleh melafalkan adzan dan iqamah kepada bayi yang baru dilahirkan.

Bahkan tidak hanya laki-laki saja yang boleh melafalkan adzan dan iqamah pada bayi yang baru lahir, perempuan pun juga boleh mewakilkannya seperti nenek, tante datau bidan yang ada di rumah bersalin tersebut.

Oleh sebab itu, keluarga tidak perlu ragu-ragu atau pusing memikirkan apabila Ayah dari bayi sedang berhalangan dan tidak ada di lokasi bersalin sang istri.

Bisa ditunjuk siapa saja yang mau melafalkan adzan dan iqamah kepada bayi tersebut. Jika memang ada pihak keluarga terdekat tentu lebih baik. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan maka siapa pun boleh.

Semoga dengan melafalkan adzan dan iqamah, bayi yang baru lahir pun akan senantiasa diberkahi hidupnya oleh Allah SWT.

Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.

Semoga bermanfaat!

Sumber: kumparan.com

Penulis: Elis Parwati