Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, daging sapi termasuk asupan tinggi protein dan mengandung zat besi serta lemak yang dapat mendorong pertumbuhan bayi dengan cepat.
Zat besi dalam daging sapi dapat membantu si Kecil memproduksi sel darah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada usia 6 bulan, bayi membutuhkan asupan zat besi lebih banyak karena kandungan zat besi dalam ASI tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
Selain itu, daging sapi mempunyai zat gizi penting lain seperti vitamin B6, mineral zinc, mineral selenium, dan kolin. Kandungan mineral zinc yang ada pada daging sapi terutama baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh si Kecil. Nah, berikut ini berbagai manfaat MPASI daging sapi untuk mendukung pertumbuhan si Keci!
- Mencegah Resiko Stunting
Daging sapi merupakan makanan kaya protein, zat besi, dan asam folat yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Protein hewani harus ada dalam menu MPASI sejak pertama kali bayi mengenal makanan selain ASI. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti zat besi dan asam amino lengkap, dapat bantu mencegah stunting.
- Membantu Membentuk Sel Saraf
Daging sapi mengandung vitamin B12 yang berguna untuk pembentukan sel saraf si Kecil. Keterampilan motorik si Kecil pun dapat tertunda karena kekurangan vitamin B12 dapat berefek pada sel-sel sarafnya. Maka itu, daging sapi bisa jadi pilihan Ayah dan Bunda sebagai bahan utama untuk menu MPASI si Kecil.
- Meningkatkan Kekuatan Otot
Daging sapi yang kaya protein bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan otot. Para ahli merekomendasikan agar bayi usia 7-12 bulan mendapatkan 11 gram protein setiap hari.
- Mencegah Anemia
Daging sapi berpotensi untuk mencegah risiko anemia pada bayi. Para peneliti menyebutkan kekurangan zat besi bisa dihindari jika anak mengonsumsi daging sapi secara teratur. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda bisa berikan daging sapi untuk si Kecil untuk mengurangi risiko terkena anemia.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Daging sapi merupakan salah satu sumber mineral zinc yang baik. Kandungan zinc ini dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya orang dewasa, bayi juga membutuhkan zinc agar mereka tumbuh dan berkembang.
Tips Mengolah Daging Sapi untuk MPASI
• Ayah dan Bunda harus tahu bahwa daging sapi mengandung lebih banyak protein, sehingga lebih sulit dicerna oleh bayi. Karena sistem pencernaan si Kecil masih berkembang, terlalu banyak protein dapat mengganggu sistem pencernaan hingga menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jenis dan banyaknya porsi daging sapi untuk diberikan pada si Kecil juga penting untuk diperhatikan agar tidak sampai berlebihan. Pada bayi yang baru mulai MPASI, baiknya pilih daging sapi yang sudah digiling.
• Ayah dan Bunda juga harus pastikan tekstur daging sudah benar-benar halus untuk mencegah si Kecil tersedak.
• Jika si Kecil sudah mahir mengunyah, Ayah dan Bunda boleh memberikan daging sapi kukus yang sudah diolah menjadi finger food.
• Ayah dan Bunda juga perlu mengenalkan daging sapi kepada si Kecil secara bertahap. Mulai dari memberikan 1-2 sendok teh daging sapi yang sudah diolah menjadi bubur. Setelah itu, berikan daging sapi 2 atau 3 kali dalam seminggu.
• Jangan lupa, perhatikan tanda-tanda reaksi alergi si Kecil terhadap daging sapi. Jika pencernaan anak aman dan tidak ada reaksi alergi, Ayah dan Bunda bisa meningkatkan frekuensi pemberian MPASI daging sapi untuk si Kecil.
• Perhatikan cara memasak daging sapi yang tepat. Pastikan daging sapi selalu dimasak hingga matang, karena daging memiliki risiko tinggi membawa bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella jika daging tidak dimasak dengan matang.
• Hindari memberikan bayi daging sapi olahan pabrik, seperti sosis atau bakso. Daging olahan mungkin memberikan kemudahan dalam pemberian MPASI. Namun, bahan olahan cenderung tinggi mineral natrium dan senyawa nitrat yang kurang baik bagi anak.
Sumber: Mooimom
Penulis: Aisyah mencegah resiko stunting manfaat daging sapi untuk mpasi