Penyebab Kenakalan Pada Anak Dalam Perspektif Islam

Aqiqah Bandung – Kenakalan pada anak merupakan fenomena yang sering kali menimbulkan keprihatinan bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya. Sejumlah faktor yang mendasari kenakalan ini telah dijelaskan dalam buku “Tarbiyah Al-Awlad fi Al-Islam” karya Syaikh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan.

  1. Orang Tua Jauh Dari Agama

Salah satu faktor utama kenakalan pada anak adalah jauhnya keterlibatan orang tua dalam hal keagamaan. Dari Abu Waqid Al-Harits bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang duduk di masjid dan orang-orang sedang bersamanya, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka dua orang menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan yang satu pergi. Lalu kedua orang tua itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya melihat tempat yang kosong di perkumpulan tersebut, maka ia duduk di sana. Sedangkan yang satu lagi, duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga pergi. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai, beliau berkata, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang tiga orang?

Yang pertama, ia berlindung kepada Allah, maka Allah pun melindunginya. Yang kedua, ia malu, maka Allah pun malu terhadapnya. Sedangkan yang ketiga, ia berpaling maka Allah pun berpaling darinya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 66 dan Muslim, no. 2176)

Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang mendekati ilmu akan mendapatkan perlindungan dan keberkahan. Orang tua yang aktif dalam kegiatan keagamaan cenderung memberikan dampak positif pada anak-anak dan keluarga mereka.

  1. Pengaruh Lingkungan Sekitar yang Buruk

Lingkungan sekitar anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter mereka. Anak-anak yang terpapar pada lingkungan yang buruk, seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba, atau obsesi pada permainan video, cenderung terpengaruh secara negatif. Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan pentingnya pergaulan yang baik melalui perumpamaan minyak wangi yang harum dan besi yang panas.

  1. Perlakuan Buruk dari Orang Tua

Perlakuan kasar dan tidak penuh kasih dari orang tua juga dapat menjadi penyebab kenakalan pada anak. Allah SWT menekankan pentingnya berbicara dengan kata-kata yang baik kepada sesama manusia. Perlakuan yang kasar hanya akan menjauhkan anak dari orang tua dan menghambat perkembangan mereka.

Allah telah memerintahkan kepada kita,

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83)

Dalam ayat lain disebutkan,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖوَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)

  1. Paparan dari Tayangan Konten Kekerasan dan Pornografi

Paparan pada konten kekerasan dan pornografi melalui media seperti televisi dan internet juga menjadi faktor utama kenakalan pada anak. Anak-anak yang terpapar pada konten-konten negatif ini cenderung menginternalisasi perilaku yang tidak pantas. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari paparan yang merugikan tersebut.

Untuk mendidik anak dengan baik, ada tiga prinsip penting yang perlu diperhatikan:

  • Orang tua harus memberikan perlindungan dan pendidikan agama kepada anak-anak mereka.
  • Orang tua harus merasa bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak mereka sesuai dengan ajaran Islam.
  • Orang tua harus menghindari segala hal yang dapat membahayakan anak-anak mereka, termasuk paparan pada konten negatif di media.

Dengan memahami faktor-faktor tersebut dan mengambil langkah-langkah yang tepat, diharapkan orang tua dapat membimbing anak-anak mereka menuju kehidupan yang baik dan bermanfaat sesuai dengan ajaran Islam.

Referensi:

Tarbiyah Al-Awlad fi Al-Islam. Edisi ke-37, Tahun 1434 H. Dr. ‘Abdullah bin Nashih ‘Ulwan. Penerbit Darus Salam.

Sumber gambar: Aqiqah Al Hilal

Penulis: Elis Parwati