Melahirkan Caesar atau Normal, Mana yang Lebih Tidak Sakit?

Aqiqah Bandung – Menjelang hari melahirkan, para calon Bunda biasanya dihadapkan dengan beberqapa metode melahirkan. Diantaranya yaitu persalinan secara normal atau caesar.

Pilihan tersebut harus Ayah dan Bunda tentukan sesuai dengan riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan calon Bunda! Karena, ada persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi agar ibu bisa melahirkan normal. Sebenarnya melahirkan secara normal maupun caesar, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Plus Minus Kelahiran Normal, Pulih Lebih Cepat tapi Butuh Fisik Kuat 

Baik persalinan normal maupun caesar punya kelebihannya masing-masing. Apapun proses melahirkan yang sudah ditentukan, pastinya sudah mempertimbangkan kondisi kesehatan Bunda. 

Berbicara mengenai proses kelahiran normal memang melelahkan secara fisik. Namun, ada beberapa kelebihan yang perlu diketahui, yaitu: 

  • Kondisi Bunda bisa pulih kembali dengan cepat, bahkan dalam waktu 24 sampai 48 jam bila tidak ada kendala ibu sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
  • Bunda tidak perlu mengalami risiko akibat operasi, seperti pendarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, efek sakit yang berkepanjangan, dan stres akibat efek pembedahan.
  • Bunda dapat langsung melihat bayi dan segera memberikan ASI eksklusif secepatnya setelah melahirkan.
  • Risiko bayi memiliki gangguan kesehatan lebih sedikit, misalnya gangguan pernapasan, alergi, asma, dan laktosa intoleran.

Meskipun demikian, para calon Bunda yang memilih melahirkan secara normal juga harus menyiapkan diri terhadap beberapa risiko, seperti:

  • Proses persalinan normal yang lama dapat meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen.
  • Risiko kulit dan jaringan di sekitar vagina meregang dan robek bisa terjadi ketika bayi melewati vagina. Hal tersebut dapat menyebabkan cedera atau melemahnya otot pinggul yang berfungsi mengontrol air seni, sehingga Bunda berisiko mengalami inkontinensia urine.
  • Bunda mungkin mengalami sakit di area perineum, yaitu area di antara vagina dan anus. Hal itu karena adanya peregangan saat proses melahirkan.
  • Bunda yang melahirkan normal juga mungkin mengalami cedera, seperti memar pada kulit atau retak tulang, jika ternyata ukuran bayi terlalu besar.   

Plus Melahirkan secara Caesar, Tidak Perlu Merasakan Kontraksi Panjang

Melahirkan dengan cara operasi caesar juga aman untuk dilakukan. Sebagian Bunda diluar sana pun lebih memilih operasi caesar, karena kelebihan-kelebihan berikut:

  • Bunda bisa menentukan sendiri tanggal persalinan, sehingga Bunda bisa memilihkan tanggal lahir yang sesuai untuk si bayi.
  • Bunda tidak perlu mengalami kontraksi berjam-jam dan risiko mengalami trauma persalinan lebih kecil.
  • Sangat kecil kemungkinan bayi tertular penyakit infeksi seksual dari Bunda. Penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan chlamydia bisa ditularkan dari Bunda ke si Kecil melalui kelahiran vagina. 

Nah, walaupun ada kemudahan yang diberikan lewat kelahiran secara caesar, Bunda yang melahirkan secara caesar biasanya menginap di rumah sakit lebih lama.

Sebab, Bunda tetap merasakan sakit usai proses operasi, sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk pulih. Bunda mungkin mengalami sakit yang berkepanjangan di bagian yang dibedah dan kemungkinan juga ada komplikasi anestesi.

  • Operasi caesar menyebabkan Bunda mungkin kehilangan banyak darah dan bisa juga terjadi penggumpalan darah dalam tubuh Bunda. Selain itu, selama operasi caesar berlangsung, mungkin terjadi cedera pada usus besar atau kantung kemih.
  • Bunda tidak dapat langsung memberikan ASI eksklusif kepada bayinya setelah operasi, sehingga Bunda belum bisa menjalin ikatan batin dengan bayi.
  • Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar juga berpotensi mengalami hipertensi paru. Hipertensi paru bisa dikenali dari gejala-gejala yang terlihat ketika bayi sudah lahir. 

Meski begitu, ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan Bunda lahir secara normal, seperti:

  • Terdapat lebih dari satu janin dalam kandungan.
  • Ukuran bayi lebih besar daripada panggul Bunda.
  • Posisi janin sungsang, yaitu kepala bayi tidak berada di bawah.
  • Proses pembukaan yang terlalu lama sehingga bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
  • Bunda memiliki penyakit jantung atau kondisi medis, seperti HIV, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah pada plasenta.
  • Bayi memiliki kelainan, contohnya spina bifida, yaitu cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi.

Intinya, baik caesar dan normal sama baiknya, tergantung kondisi kesehatan Bunda, ya!

Sumber: Kompas.com

Penulis: Aisyah