Cara Mengajarkan Dua Bahasa pada Anak, Yuk Simak!

Aqiqah Bandung – Mengajarkan anak dua bahasa ataubilingual sejak dini tentunya menjadi keinginan para Ayah dan Bunda. Tidak hanya sekadar bicara, tetapi juga memahami bahasa tersebut.

Tetapi, apakah sebenarnya skill ini bisa dilakukan secara dini? Pada usia berapakah, Si Kecil disarankan untuk bisa belajar dua bahasa? Tahukah Ayah dan Bunda, bahwa anak bisa diajarkan bilingual sejak usianya di bawah dua tahun, loh! Pada usia ini, perkembangan bahasa anak sedang berkembang dengan sangat pesat.

Jika ingin memulai lebih dini, Ayah Bunda juga bisa melakukan stimulasi bicara dua bahasa sejak Si Kecil lahir. Pada dasarnya, semakin bertambah usia anak saat mulai mempelajari bahasa, semakin sulit untuk anak mempelajari bahasa lain.

Tenang saja, Ayah dan Bunda. Semakin cepat lancar atau fasih mereka berbicara bahasa pertama, semakin mudah untuk belajar bahasa kedua. Oleh karena itu, jangan berhenti mengajak obrol Si Kecil menggunakan bahasa pertama, terutama saat mengajari si Kecil dengan bahasa lain.

Berbicara dalam berbagai bahasa memiliki banyak manfaat bagi anak dan merupakan sesuatu yang mereka pahami dengan baik. Anak-anak bilingual mungkin akan merespon dan menggunakan bahasa mereka dengan cara yang berbeda:

  • beberapa anak bilingual akan berbicara dua bahasa secara teratur
  • orang lain akan berbicara dua bahasa dalam pengaturan yang berbeda
  • beberapa akan berbicara satu bahasa lebih sering daripada yang lain

Cara Mengajarkan Anak Dua Bahasa

Ayah dan Bunda bisa mendorong anak untuk belajar dua bahasa melalui aktivitas sehari-hari, misalnya:

  • Bermain boneka atau figurin, menyanyikan lagu, atau membaca cerita dalam dua bahasa.
  • Berkomunikasi dengan keluarga lain yang berbicara dengan dua bahasa.
  • Berkeliling rumah sambil menunjuk benda dan memberi tahu dalam dua bahasa.
  • Lakukan pada kesukaan atau hobi anak. Perkembangan bahasa paling berhasil ketika anak berinteraksi dengan orangtua yang penuh perhatian dan sensitif.
  • Bergantian saat mengucapkan dua bahasa. Contoh: saat Ayah menggunakan bahasa Indonesia, Bunda bisa berbahasa Inggris.
  • Selain itu, Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan faktor pendukung belajar bahasa kedua pada anak.
  • Faktor tersebut antara lain yaitu paparan pada sumber belajar bahasa, durasi kesempatan mendengar, dan berinteraksi menggunakan bahasa kedua.
  • Ayah dan Bunda dapat mulai mengajarkan dua bahasa dengan memperkenalkan buku sedini mungkin. Membaca buku bisa meningkatkan kecerdasan emosi dan kognitifpada anak juga, loh.

Sumber: Kumparan

Penulis: Aisyah