Bunda, Ini 6 Cara Mengatasi Masuk Angin pada Bayi

Aqiqah Bandung – Bunda pasti sudah tak asing dengan istilah masuk angin, apalagi memasuki musim penghujan menjelang akhir tahun 2023 ini. Biasanya masuk angin ditandai dengan perut yang terasa kembung seperti banyak angin dan buang angin secara terus menerus.

Masuk angin merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dan banyak ditemui pada orang dewasa. Meskipun demikian, masuk angin pada bayi juga mungkin bisa terjadi.

Kalau sudah begini, pastinya orangtua akan khawatir karena biasanya bayi akan menjadi rewel bahkan terus menerus menangis. Terkadang Bunda bingung untuk menenangkan dan mengatasinya.

Sebelum khawatira berlebihan, Bunda harus paham bahwa masuk angin merupakan gangguan pencernaan yang juga umum terjadi pada bayi. Namun, seperti apa gejala, penyebab dan cara mengatasinya?

Seperti apa gejala masuk angin pada bayi?

Gas adalah bagian normal dalam sistem pencernaan manusia. Zat ini ada di dalam tubuh setiap manusia serta terdiri dari udara dan jenis gas lainnya. Gas pun biasanya keluar dari tubuh melalui mulut saat Anda sendawa atau melalui anus ketika kentut.

Meski normal, pada beberapa kondisi, gas di dalam saluran pencernaan bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang sering diartikan sebagai masuk angin. Hal ini biasanya terjadi ketika udara yang masuk ke dalam tubuh terlalu berlebihan sehingga perut akan terus kembung. Anda pun sering bersendawa serta buang angin.

Hal yang serupa juga dapat terjadi pada bayi yang masuk angin. Biasanya, perut bayi menjadi kembung, bayi juga akan menjadi sering kentut dan bersendawa. Selain itu, biasanya juga ditandai dengan gejala lainnya.

Dilansir dari hellosehat.com, inilah beberapa gejala yang biasanya dialami oleh bayi ketika masuk angin.

  1. Bayi menangis

Hal ini cenderung terjadi bahkan hingga berjam-jam karena masuk angin membuat perut si kecil tidak nyaman. Jika hal ini terjadi setiap hari dan tak kunjung membaik, ada baiknya Bunda konsultasikan ke dokter.

  1. Bayi rewel

Jika biasanya ketika diajak bercanda bayi terlihat cerita, namun kini ia cenderung kesal dan rewel bisa jadi ini juga termasuk gejala masuk angin. Ini karena gas yang terjebak di dalam sistem cerna membuatnya lebih rewel, karena ia tak merasa nyaman.

  1. Wajah memerah

Masuk angin pada bayi juga ditandai dengan merahnya wajah ia saat menangis. Biasanya, bayi dapat menangis menjerit seperti ia sedang mengalami sakit.

  1. Tidak cukup tidur dan tidak nafsu makan

Rasa tak nyama di perut bayi juga bisa menyebabkan waktu tidurnya terganggu. Tak hanya itu saja, terkadang nafsu makan bayi pun cenderung berkurang saat ia mengalami masuk angin.

  1. Gelisah dan tak nyaman

Pada umumnya ia akan menunjukkan ketidaknyamanannya dengan menggeliat atau meringkuk karena menahan rasa sakit. Selain itu kakinya akan terangkat hingga ke dada, terutama saat ia sedang rewel.

Lantas, apa yang menjadi penyebab bayi masuk angin?

Pada umumnya masuk angin bisa terjadi ketika udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak. Adapun beberapa penyebab umum bayi masuk angin di antaranya.

  1. Terlalu banyak menelan udara saat menyusui
  2. Terlalu sering menangis
  3. Tidak cocok dengan susu atau MPASI
  4. Sistem pencernaan belum matang

Bagaimana cara mengatasinya?

Setelah mengetahui gejala yang umum dialami oleh bayi ketika masuk angin, beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk mengatasi masuk angin pada bayi.

  1. Menggerakkan kakinya

Cobalah untuk merebahkan bayi pada permukaan yang datar, lalu naikkan kedua kakinya. Ayunkan kedua kakinya seperti mengayuh sepeda untuk membantu mengeluarkan gas yang terjebak dan meredakan gejala masuk angin pada bayi.

  1. Buat bayi bersendawa

Cara ini bisa dilakukan dengan menggosok atau menepuk punggungnya secara lembut sehingga gas yang terjebak dalam perutnya dapat keluar melalui sendawa.

  1. Pijat perutnya

Pijat lembut perut bayi dengan gerakan searah jarum jam atau berlawanan. Bunda juga bisa menempatkan bayi di atas lutut Bunda, kemudian ditengkurapkan, lalu gosok dengan perlahan bagian punggungnya.

  1. Menysui dengan posisi sedikit tegak

Saat menyusui, Bunda dapat menggendong bayi lebih tegak agar susu dapat mengalir lebih lancar ke perutnya sehingga udara akan naik dan ia bersendawa. Jika dalam posisi meringkuk atau membungkuk, kemungkinan besar udara akan terperangkap di perut bersama makanannya.

  1. Berikan formula protein terhidrolisis sempurna

Ada beberapa susu yang mengklaim dapat mengurangi gas di dalam perut bayi, salah satunya susu formula protein terhidrolisis sempurna. Pada susu ini, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil sehingga bayi dapat mencerna lebih mudah. Ketika susu dicerna dengan baik, maka tidak ada kelebihan gas yang muncul pada perut bayi.

Namun, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu apakah perlu menyertakan susu ini untuk mengatasi masalah gas yang terjebak pada sistem pencernaan bayi. Jika gejala masih terus berlanjut, ada baiknya Bunda memeriksakan bayi ke dokter anak.

  1. Balurkan minyak telon agar tubuh anak hangat dan nyaman

Beberapa sumber mengatakan bahwa kandungan cajuput di dalam minyak telon dapat menghangatkan tubuh bayi, mencegah masuk angin dan perut kembung.

Pastikan aromanya lembut alami tanpa tambahan parfum dan pilih minyak telon yang teksturnya lembut, sehingga lebih aman untuk digunakan oleh bayi yang kulitnya masih sensitif.

Dengan membalurkan minyak telon pada bayi, tubuh si kecil akan terasa lebih hangat dan nyaman. Ini juga akan membantu si kecil untuk beristirahat lebih nyaman.

Foto ilustrasi bayi menangis karena masuk angin. Sumber: alodokter

Penulis: Elis Parwati