
Empati (ta’aththuf) adalah akhlak mulia dalam Islam, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Ia adalah jembatan menuju sifat tasamuh (toleransi) dan ta’awun (tolong-menolong). Tugas kita sebagai orang tua Muslim adalah menanamkan kepekaan ini sejak dini, karena empati yang sesungguhnya tumbuh dari perhatian pada hal-hal kecil.

Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah beriman seseorang di antara kalian, hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini adalah fondasi empati Islami. Berikut adalah cara praktis melatih anak peka melalui hal-hal sederhana:
1. Menghargai Perasaan Sederhana
Empati dimulai dari rumah dengan memvalidasi perasaan anggota keluarga, sekecil apa pun itu.
- Hindari meremehkan tangisan anak karena barang sepele rusak. Sebaliknya, akui dan katakan, “Adik sedih ya? Gak papa, Bunda/Ayah juga akan sedih.”
- Latih anak peka melihat Ayah/Ibu lelah. Dorong mereka menawarkan bantuan seperti mengangkat piring, bukan menunggu perintah. Ini melatih kepekaan.
2. Peka Terhadap Lingkungan Sekitar
Empati juga dapat dilatih melalui interaksi dengan alam dan benda mati.
- Ajarkan anak bahwa mainan atau alat tulis harus dirawat sebagai bentuk syukur dan menghargai pemberian orang lain. Jika rusak, ajak mereka memperbaikinya.
- Tanamkan aturan bergantian dalam permainan. Mengalah adalah bentuk empati yang mengajarkan bahwa kebahagiaan bersama lebih penting daripada ego pribadi.
3. Mencontohkan Empati dalam Keseharian
Anak adalah peniru utama. Jadikan Anda teladan empati.
- Tunjukkan sikap sopan dan terima kasih yang tulus saat berinteraksi dengan petugas kebersihan, penjual makanan, pelayan toko, atau driver online.
- Biasakan mendoakan kebaikan bagi orang lain, termasuk teman yang sedang ujian atau tetangga yang sakit. Doa adalah bentuk kepedulian yang tak terlihat.
Dengan berfokus pada kepekaan terhadap hal-hal kecil, kita sedang memupuk hati yang lembut, yang akan menjadi bekal bagi anak untuk menjadi seorang Muslim yang bermanfaat bagi sekitarnya, di mana pun ia berada.
Penulis: Indra Rizki