Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, dampak dari kekurangan zat besi pada anak tak boleh disepelekan, ya. Ada beberapa akibat yang perlu diwaspadai, yaitu sebagai berikut:
• Menurunkan kemampuan berpikir, sehingga anak lebih lambat ketika merespon segala sesuatu.
• Tumbuh jadi anak rewel dan susah dikendalikan.
• Melemahkan daya tahan tubuh.
• Terlambat mencapai tonggak tumbuh kembang.
• Meningkatkan risiko gangguan metabolisme.
• Kemampuan motorik atau gerak anak tidak optimal.
Cara Menambah Zat Besi pada Anak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambah asupan zat besi pada anak, antara lain sebagai berikut:
- Berikan Makanan Mengandung Zat Besi Tinggi
Cara menambah zat besi pada anak paling baik lewat sumber alami seperti makanan. Ketika anak sudah mengenal makanan padat atau MPASI, Ayah dan Bunda sebaiknya mulai membiasakan memberikan asupan tersebut untuk si Kecil.
Makanan yang mengandung zat besi paling tinggi yaitu daging berwarna merah seperti daging sapi, daging kambing, hati ayam, dan hati sapi. Beberapa sayuran seperti bayam dan brokoli juga mengandung zat besi, tapi jumlah yang diserap hanya 3-8 persen, jauh relatif kecil dibandingkan dari penyerapan sumber hewani yang bisa mencapai 23 persen.
Jika ingin memberikan hati ayam atau sapi kepada anak di bawah satu tahun, sebaiknya Bunda berkonsultasi dulu dengan dokter. Pasalnya, makanan ini biasanya mengandung terlalu banyak vitamin A untuk si Kecil.
- Berikan Makanan Mengandung Vitamin C Tinggi
Vitamin C berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi agar dapat seoptimal mungkin. Ayah dan Bunda bisa memberikan makanan yang tinggi vitamin C seperti jeruk, blewah, stroberi, tomat, brokoli, bayam, sampai kiwi.
- Berikan Susu di Saat yang Tepat
Susu merupakan sumber kalsium dan vitamin D si Kecil. Namun perlu diperhatikan oleh Ayah dan Bunda, bahwa pemberian susu perlu dilakukan di saat yang tepat agar tidak menghambat penyerapan kalsium.
Untuk diketahui, asupan mengandung kalsium yang dikonsumsi setelah makan bisa menghambat penyerapan zat besi, karena tubuh jadi berkompetisi dengan kalsium ketika akan menyerap zat besi.
Jadi, ada baiknya jika Ayah dan Bunda memberikan susu tidak berbarengan dengan jam makan anak, tapi berikan jeda selama beberapa saat.
- Hindari Memberikan Teh Setelah Makan
Teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh, termasuk anak-anak.
Jadi, Ayah dan Bunda sebaiknya tidak membiasakan anak diberi teh sehabis makan. Jika anak ingin minum teh, upayakan jangan berdekatan dengan jadwal makan dan jangan berikan terlalu banyak.
- Berikan Asupan Fortifikasi Zat Besi untuk Alternatif
Selain lewat sumber zat besi alami, Ayah dan Bunda bisa memberikan asupan difortifikasi. Beberapa asupan ini di antaranya susu, MPASI, sereal, sampai jus jeruk.
Berdasarkan acuan yang direkomendasikan, anak-anak usia 6-11 bulan butuh mengonsumsi zat besi sebanyak 11 miligram per hari.
Jumlah tersebut dapat dicapai dengan makan hati ayam sebanyak 85 gram atau setara tiga potong sedang per hari.
Atau, makan daging sapi seberat 385 gram per hari (nyaris dua porsi steak orang dewasa).
Sedangkan anak usia 1-3 tahun membutuhkan asupan zat besi 7 mg per hari.
Sumber: Alomedika
Penulis: Aisyah