Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, Dalam rancangan alam semesta-Nya, Allah SWT menciptakan keberagaman yang kaya, melibatkan manusia, hewan, dan tumbuhan. Keberagaman ini membentuk kekayaan dan keindahan dunia. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan rahmat, kekuatan, dan karunia yang harus tercermin melalui sikap saling menghormati atau toleransi terhadap sesama makhluk.
Penting bagi Ayah dan Bunda untuk mendidik, memberi contoh, dan membiasakan sikap toleransi pada anak sejak usia dini. Semoga panduan ini dapat menjadi referensi bagi Ayah dan Bunda dalam menanamkan sikap toleransi pada anak-anak.
Toleransi adalah cara menghargai dan menerima perbedaan dalam perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini.
Mengapa Kita Perlu Menanamkan Sikap Toleransi Pada Anak Sejak Dini?
- Membuka Wawasan Anak Terhadap Dunia. Toleransi mengajarkan anak untuk membuka pikiran terhadap berbagai budaya di dunia.
- Mendorong Kerjasama. Toleransi mendorong anak untuk belajar bekerjasama dengan orang lain.
- Mengajarkan Penerimaan. Toleransi mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa adanya dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.
- Menghargai Tanpa Kehilangan Identitas Diri. Toleransi mengajarkan anak untuk menghargai orang lain tanpa harus mengorbankan identitas diri dan budaya.
Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Memiliki Sikap Toleransi?
Tidak memiliki sikap toleransi adalah awal dari perilaku intimidasi. Anak cenderung menilai orang lain yang berbeda dengan dirinya dan menunjukkan ketidaksukaan dengan cara mengganggu, menyerang, mengejek, dan bahkan melakukan intimidasi.
Anak yang tidak mampu bertoleransi biasanya merasa tidak nyaman dengan kemampuan, keyakinan, dan nilai-nilai yang telah diajarkan padanya.
Bagaimana Cara Menanamkan Sikap Toleransi pada Anak?
- Menumbuhkan Rasa Cinta Kasih. Tunjukkan pada anak bahwa orang tua selalu mencintai, bahkan ketika anak menunjukkan perilaku yang tidak baik. Anak membutuhkan bimbingan, bukan hukuman.
- Menerima dan Menghargai Perbedaan di Keluarga. Pahami dan hindari memaksa anak memiliki sifat, gaya bicara, atau kemampuan berpikir yang sama dengan saudara atau orang tua lain. Bantu anak memiliki nilai diri yang positif.
- Memberi Contoh yang Baik. Orang tua harus memberi contoh perlakuan baik terhadap asisten rumah tangga, penjaga keamanan, atau pegawai di supermarket.
- Mengawasi Materi Percakapan dan Gaya Bergurau. Perhatikan percakapan atau gurauan yang bersifat stereotip di dekat anak. Anak akan menyerap sikap orang tua terhadap perbedaan.
- Jawab Pertanyaan Anak dengan Bijaksana dan Jujur. Saat anak bertanya tentang perbedaan, berikan contoh dan ajarkan anak untuk menghormati orang lain.
- Pilih Konten yang Menghargai Perbedaan. Pilih acara TV, film, permainan, dan cerita yang menghargai perbedaan dan hindari yang menyudutkan suku, agama, atau ras tertentu.
- Berikan Anak Kesempatan untuk Berinteraksi dengan Berbagai Orang dan Situasi. Aktivitas seperti olahraga atau klub seni dapat membuka wawasan anak tentang keberagaman.
- Pelajari Bersama Mengenai Budaya dan Tradisi Lain. Ajak anak untuk belajar tentang cara hidup dan merayakan kehidupan di budaya lain.
- Kenalkan dan Banggakan Tradisi Keluarga. Bagikan pengalaman dan cerita tentang tradisi keluarga, membantu anak memahami akar budaya dan menghargai keunikan keluarganya.
Sikap Toleran dalam Kehidupan Beragama
Sikap toleran dalam kehidupan beragama melibatkan:
- Melaksanakan ajaran agama dengan baik
- Menghormati agama orang lain
- Tidak memaksakan keyakinan pada orang lain
- Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah lain
- Tidak menyalahkan atau merendahkan agama lain
Sumber gambar: Islam Kaffah
Penulis: Elis Parwati