Browsing: Blog

Saat Bunda Memberikan Asi untuk Si Kecil Inilah Berbagai Manfaat yang Dirasakan Bayi dan Bunda Pasca Melahirkan

Manfaat Menyusui Bagi Seorang Ibu dan Anak yang Disusuinya

Aiqah Bandung – Menjadi seorang Ibu adalah dambaan Wanita di muka bumi ini. Menjadi seorang Ibu pun adalah hadiah dan Anugerah terindah dari Allah SWT bagi seorang Wanita. Mulai dari kehamilan hingga melahirkan Allah SWT pun memberikan kesempurnaan bagi seorang Wanita dalam manfaat menyusui.

Tidak sampai di situ, Allah SWT pun telah melengkapi segala organ di dalam tubuh seorang Wanita agar dapat menyesuaikan diri setelah melahirkan. Salah satunya menghadirkan Air Susu Ibu (ASI) untuk Buah Hati.

ASI yang menjadi bekal pertama bagi seorang bayi saat di dunia sangat dianjurkan untuk diberikan kepada sang Buah Hati hingga umurnya telah mencapai Dua Tahun.

Lantas, apa manfaat yang dapat dirasakan oleh Bunda dan Bayi dibalik anjuran tersebut? Dilansir dari laman islampos.com inilah berbagai manfaat menyusui yang dapat dirasakan oleh Bunda ketika memberikan ASI pasca melahirkan:

  1. Bunda tidak akan mengalami menstruasi selama memberikan ASI eksklusif untuk Bayi dan InsyaAllah akan mengurangi resiko Anemia pada Bunda
  2. Ketika Bunda memberikan ASI ekslusif untuk si Kecil, InsyaAllah kemampuan intelektual si Kecil akan lebih tinggi dibandingkan Anak yang diberikan Susu Formula
  3. ASI yang mengandung sel darah putih akan membantu membunuh serta melawan bakteri dan virus. Selain itu ASI pun InsyaAllah dapat membantu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi
  4. Tahukah Bunda, jika menyusui pun dapat melindungi Bunda dari kanker payudara? Semakin lama Bunda menyusui, maka InsyaAllah semakin kecil pula seorang Ibu terkena kanker Payudara
  5. Menyusui pun melindungi Bunda dari kanker indung telur dan kanker leher Rahim
  6. Ketika seorang Ibu menyusui, maka Bunda pun tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh sebelum kehamilan. Karena, dengan memproduksi ASI membutuhkan 600 hingga 800 kalori sehari.

InsyaAllah dengan menyusui pun Bunda akan dengan mudah membaca karakter Bayi juga loh! MasyaAllah…

Wallahu’alam bishawab.

“Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

{ Comments are closed }

Pengertian dan Dalil Aqiqah Dalam Agama Islam

Setelah kelahiran anak yang dinanti-nanti, bagi umat Islam rasanya sudah menjadi keharusan untuk melaksanakan ibadah aqiqah untuk anak. Akan tetapi sebagian lainnya merasa jika aqiqah merupakan hal sunnah. Lalu bagaimana dalil akikah sebenarnya dalam agama Islam?

Pengertian Aqiqah

Aqiqah sendiri diambil dari bahasa arab, yaitu Al qat’u yang memiliki arti memotong. Dimana makna memotong disini memiliki 2 pengertian yang berbeda.

Makna pertama ditujukan sebagai proses memotong rambut anak yang baru lahir. Sedangkan makna kedua memiliki arti melakukan penyembelihan kepada hewan ternak.

Sehingga dalam proses aqiqah akan dilakukan dua hal ini yaitu menyembelih hewan ternak dan dilanjutkan memotong rambut anak.

Aqiqah sendiri sudah dilaksanakan dari zaman jahiliah, yang mana hal ini sendiri merupakan anjuran dari Rasulullah SAW. Aqiqah bisa diibaratkan sebagai bentuk ibadah agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu menjadi bentuk syukur dan bahagian atas kelahiran anak tercinta.

Dalil Aqiqah Menurut Agama Islam

Dalam Agama Islam sendiri, ada beberapa dalil yang menjelaskan mengenai hukum melaksanakan aqiqah. Seperti pada hadis Rasulullah yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, dan Tirmidzi dimana berbunyi

Yang artinya: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.” (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa’ no. 1165).

Selain itu, Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy juga menjelaskan jika Rasulullah pernah bersabda

“Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” (Shahih Hadits Riwayat Bukhari).

Melihat dari dalil aqiqah tersebut, para ulama memberikan pendapat jika anak yang tidak dilakukan aqiqah, maka ketika anak tersebut meninggal dunia tidak bisa memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya.

Beberapa ulama mewajibkan aqiqah kepada anak, namun ada sebagian lainnya yang berpendapat jika hukum melaksanakan aqiqah adalah sunnah muakad. Dimana sangat dianjurkan untuk dilaksanakan bagi orang tua yang mampu.

Waktu Terbaik Melaksanakan Aqiqah

Lalu kapankah waktu melaksanakan aqiqah anak? Seperti tata cara yang sesuai dengan sunnah Rasul. Dijelaskan jika waktu pelaksanaan aqiqah terbaik adalah ketika hari ketujuh setelah anak lahir. Ini pun telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah yang dijelaskan sebelumnya.

Untuk menentukan hari ke-7, telah disebutkan di dalam Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah jika anak lahir pada saat siang hari. Maka hari tersebut merupakan hari pertama anak lahir. Sedangkan jika anak lahir saat malam, maka hari tersebut tidak masuk hitungan hari pertama namun hari berikutnya.

Akan tetapi jika orang tua belum mampu melaksanakan di hari ke-7, maka pelaksanaan aqiqah anak dapat dilaksanakan ketika hari ke-14 atau hari ke-21 setelah kelahiran anak. Akan tetapi jika pada hari tersebut, orang tua juga belum mampu melaksanakan aqiqah.

Maka pelaksanaan aqiqah bisa dilaksanakan ketika orang tua benar-benar sudah mampu. Jadi meskipun anak sudah menginjak usia dewasa, orang tua masih bisa melaksanakan aqiqah untuk anak.

{ Comments are closed }

Syarat dan Ketentuan Aqiqah Untuk Anak Laki Laki dan Perempuan

Assalamualaikum Sobat Al Hilal, bagi beberapa orang ungkin banyak yang belum mengetahui ketentuan ketentuan apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan aqiqah bagi anak laki laki maupun anak perempuan. Sebagai umat muslim kita tentunya tahu bahwa setiap bayi yang lahir adalah anugerah dari Allah SWT dan sebagai rasa syukur dan ganti atas lahirnya putra atau putri kita adalah dengan melaksanakan aqiqah atau memotong hewan sembelihan

Assalamualaikum Sobat Al Hilal, bagi beberapa orang ungkin banyak yang belum mengetahui ketentuan ketentuan apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan aqiqah bagi anak laki laki maupun anak perempuan.

Sebagai umat muslim kita tentunya tahu bahwa setiap bayi yang lahir adalah anugerah dari Allah SWT dan sebagai rasa syukur dan ganti atas lahirnya putra atau putri kita adalah dengan melaksanakan aqiqah atau memotong hewan sembelihan

Berikut hal-hal yang sering dipertanyakan dalam masalah aqiqah:

  • Kapan waktu pelaksanaan aqiqah ?
  • Berapa jumlah hewan sembelihan aqiqah untuk anak laki laki dan anak perempuan ?
  • Hewan apa yang boleh disembelih untuk pelaksanaan aqiqah ?

Waktu Pelaksanaan Aqiqah Menurut Syariat Islam

Kapan waktu yang tepat untuk kita melaksanakan aqiqah?

Pelaksanaan aqiqah yaitu dilaksanakan pada hari ke 7, 14, atau 21

sebagaimana yang dijelaskan pada

hadits berikut:
Dari Abu Buraidah r.a.: Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh satunya. (HR Baihaqi dan Thabrani).

Jumlah Hewan Sembelihan untuk Aqiqah

Adapun jumlah hewan sembelihan ada perbedaan untuk anak laki laki dan perempuan,

Ketentuan aqiqah dalam islam adalah jika yang lahir adalah bayi laki-laki maka jumlah hewan kambing yang disembelih adalah dua ekor sementara bagi bayi perempuan, orangtuanya hanya perlu menyembelih satu hewan aqiqah.

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.”
[HR Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad]

Jenis Hewan Yang Dibolehkan Untuk Sembelihan Aqiqah

Jenis hewan apa saja sih yang diperbolehkan menurut agama untuk dijadikan hewan sembelihan aqiqah?

Hewan yang boleh disembelih untuk aqiqah adalah kambing atau domba, dan untuk jenis kelaminnya bebas boleh kambing jantan ataupun betina pun boleh disembelih sebagai hewan aqiqah.

Dari Aisyah ra berkata, yang artinya: “Nabi SAW memerintahkan mereka agar disembelihkan aqiqah dari anak laki-laki dua ekor domba yang sepadan dan dari anak perempuan satu ekor.” (Shahih riwayat At Tirmidzi)

Adapun ketentuan atau syarat hewan untuk di sembelih keperluan aqiqah yaitu:

  • Type hewan yang diperlukan untuk Aqiqah yaitu dari jenis hewan mamalia kecil seperti kambing, domba dan biri-biri.
  • Jenis kelamin hewan boleh betina ataupun jantan.
  • Umur kambing untuk aqiqah itu sendiri dikiaskan dengan umur kambing qurban, yaitu : Untuk domba atau biri-biri cukup satu thn atau kurang sedikit; Buat kambing biasa umurnya cukup dua thn dan masuk tahun ketiga; Sifat dan penampilan kambing untuk Aqiqahsebaiknya tidak jauh tidak serupa kambing qurban yakni kambing yang sehat dan bagus, bukan kambing yang cacat dan sakit.

{ Comments are closed }

Chat Sekarang
1
Chat Sekarang
Ada yang bisa kami bantu untuk Aqiqahnya..?