Browsing: Blog

Imam Al-Ghazali Berpesan “Biarkan Anak Bermain dan Berkembang Sesuai Fitrahnya”

Imam Al-Ghazali Berpesan “Biarkan Anak Bermain dan Berkembang Sesuai Fitrahnya”

Aqiqah Bandung – Bermain adalah bagian alami dari kehidupan anak-anak, karena dunia mereka memang dipenuhi dengan aktivitas bermain. Kadang, mereka bahkan bisa lupa waktu karena asyik bermain. Islam mengakui banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari bermain, termasuk kebahagiaan yang dirasakan anak-anak.

Seperti yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin, beliau mengatakan, “Setelah pulang dari sekolah, anak hendaknya diizinkan bermain dengan mainan yang ia sukai untuk menghilangkan kelelahan akibat belajar. Melarang anak bermain dan hanya memaksanya belajar akan membuatnya jenuh, meredupkan kecerdasannya, serta mengurangi kebahagiaan masa kecilnya.”

Bermain memang dunia anak. Jika anak tidak diberi kesempatan bermain, mereka bisa meluapkan rasa tertekan itu dengan berbagai cara. Bermain memberikan kesempatan bagi anak untuk berkembang, mengasah akal, serta meningkatkan pengetahuan dan pendidikan mereka.

Dalam sebuah riwayat, Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Suatu hari aku sedang melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah tugasku selesai, aku berpikir bahwa beliau akan beristirahat siang. Aku pun keluar dan bergabung dengan anak-anak yang sedang bermain. Tak lama kemudian, Rasulullah datang dan mengucapkan salam kepada anak-anak yang sedang bermain, lalu beliau memanggilku untuk suatu keperluan. Aku segera pergi melaksanakannya, sementara beliau duduk di bawah pohon hingga aku kembali.” (HR. Ahmad)

Sebagai orang tua dan pendidik, penting untuk memberikan anak-anak mainan yang sesuai dengan usia mereka, aman, serta mendidik, selama tidak bertentangan dengan syariat.

Berkembang Sesuai Fitrahnya

Setiap manusia dilahirkan dengan fitrah, maka kita tidak perlu terlalu khawatir tentang perkembangan anak-anak. Mereka lahir sesuai dengan zamannya, dan Allah telah menciptakan setiap anak dengan fitrah yang sesuai. Allah berfirman:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.” (QS Ar Rum: 30)

Setiap manusia dilahirkan dengan empat fitrah utama: fitrah zaman dan tempat, fitrah belajar, fitrah kemanusiaan, dan fitrah keimanan. Guru dan orang tua memegang peran penting dalam merawat dan mengembangkan fitrah-fitrah ini pada anak-anak. Esensi pendidikan adalah membantu anak menumbuhkan potensi yang telah Allah berikan dalam dirinya.

Dari sisi fitrah kemanusiaan, anak memiliki keinginan untuk dihargai dan memiliki perasaan yang sensitif. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara kepada anak-anak, bahkan sejak mereka masih dalam kandungan. Dalam konteks fitrah zaman dan tempat, Allah menciptakan setiap anak sesuai dengan keadaan dan teknologi di zamannya. Sehingga, mendidik anak-anak di era teknologi dengan cara yang diterapkan pada era sebelumnya, seperti tahun 70-an atau 90-an, bukanlah pendekatan yang tepat.

Meskipun menghindarkan anak-anak dari televisi atau gadget sepenuhnya adalah hal yang sulit. Yang perlu dilakukan adalah mendidik mereka dalam menggunakan teknologi dengan bijak. Sesuaikan dengan usia mereka, tentu bayi tidak bisa diberi ponsel.

Belajar juga merupakan fitrah anak. Bahkan sejak 100 hari dalam kandungan, sel-sel otaknya berkembang dengan pesat. Hingga tiga bulan setelah dilahirkan, pertumbuhan sel otak semakin meningkat. Setelah itu, beberapa sel otak mengalami proses penyusutan sesuai kemampuan otak. Otak anak ini berkembang melalui proses belajar. Ada banyak cara untuk mengembangkan potensi anak dalam belajar, namun bermain adalah bentuk pembelajaran yang paling alami bagi mereka.

Sumber gambar: FreePik

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

5 Hal Penting yang Harus Diajarkan Orang Tua kepada Anak

5 Hal Penting yang Harus Diajarkan Orang Tua kepada Anak

Aqiqah Bandung – Dalam mendidik anak, sangat penting bagi umat Islam untuk menanamkan tauhid, yaitu keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Orang tua harus menjaga anak-anak dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Seperti yang disampaikan Luqman kepada anaknya dalam Al-Qur’an:

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat ia memberi nasihat kepadanya, ‘Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).

Para ulama menekankan pentingnya orang tua untuk mengajarkan lima hal ini kepada anak-anak mereka:

  1. Mengenalkan Nama-Nama Allah yang Maha Agung  

Anak-anak perlu mengenal dan memahami nama-nama Allah SWT agar cinta dan ketundukan kepada-Nya terpatri dalam hati sejak dini.

  1. Mengucapkan Salam Saat Masuk Rumah  

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kamu masuk rumah, ucapkanlah salam, maka akan menjadi berkah bagimu dan keluargamu.” (HR Tirmidzi).

Ini adalah kebiasaan baik yang membawa keberkahan dan mengajarkan sopan santun.

  1. Menghafal dan Membaca Surat Al-Fatihah  

Karena surat ini dibaca berulang kali setiap hari dalam salat, pahalanya akan terus mengalir. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Al-Fatihah adalah surat paling agung yang diberikan kepadaku.” (HR Bukhari).

Mengajarkan surat ini juga mengajarkan inti dari doa dan syukur kepada Allah.

  1. Mengajarkan Cara Salat Sesuai Sunnah  

Salat adalah ibadah yang dilakukan setiap hari, dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ajarilah anak-anak kalian salat pada usia tujuh tahun.” (HR Tirmidzi). Mengajarkan salat dengan benar akan membekali mereka dengan fondasi spiritual yang kokoh.

  1. Mengajarkan Tiga Wirid Sebelum Tidur  

Ajarkan anak-anak untuk membaca doa sebelum tidur, Ayat Kursi untuk perlindungan dari gangguan setan, dan melakukan tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali agar fisik dan psikis tetap kuat dan sehat. Amalan ini menjadi benteng rohani yang penting.

Para ulama selalu menekankan bahwa mendidik anak untuk sukses di dunia saja dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk yang bukan Muslim. Namun, mendidik anak untuk sukses di dunia dan akhirat membutuhkan perhatian khusus dari orang tua terhadap pendidikan akhlak, adab, Al-Qur’an, doa, salat, serta ilmu agama lainnya. Ini adalah kunci membentuk anak-anak yang tidak hanya cerdas secara duniawi, tetapi juga berbudi luhur dan beriman.

Sumber gambar: Islampos

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Syarat Mengurus Beserta Hukum Mencukur Rambut Bayi yang Baru Lahir

Syarat Mengurus Beserta Hukum Mencukur Rambut Bayi yang Baru Lahir

Aqiqah Bandung – Ayah Bunda sudah tahu bahwa bayi merupakan pelengkap dalam suatu pernikahan. Setelah bayi dilahirkan, ada beberapa hal yang dianjurkan dalam Islam, termasuk mencukur rambutnya.

Momen kelahiran Si Kecil ke dunia merupakan hal yang harus disyukuri. Oleh sebab itu, Bunda harus merawat mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang, sebagaimana yang dianjurkan dalam Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.

Dalam Islam, ada beberapa hal yang dapat dilakukan ketika seorang bayi terlahir ke dunia. Hal ini tentunya juga dilakukan oleh Rasulullah.

Hukum Mencukur Rambut Bayi yang Baru Lahir

Bunda mungkin kerap menyaksikan prosesi mencukur atau menggunting rambut bayi yang baru lahir. Menurut Ustaz H. Yoyon Mulyono, Alumnus Pondok Al Fatah Temboro sekaligus pembimbing Umrah dan Haji, hukum mencukur rambut bayi yang baru lahir adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang sangat dianjurkan.

Dilansir dari laman HaiBunda, beliau mengatakan “Untuk mazhab Imam Syafi’i (hukum mencukur rambut bayi baru lahir) adalah sunnah muakkad. Jadi sunnah yang diperkuat, yang ditekankan,” katanya.

Sunnah muakkad sendiri adalah suatu ketentuan hukum Islam yang tidak mengikat, namun sangat dianjurkan. Bukan tanpa alasan, hal ini karena Rasulullah SAW turut melakukannya dan hampir tidak pernah absen untuk melakukannya.

Hal yang Harus Dilakukan Saat Bayi Dilahirkan

Selain mencukur rambut bayi, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan setelah bayi dilahirkan. Berikut ini adalah rangkuman terkait beberapa hal yang harus dilakukan saat bayi dilahirkan.

  1. Diadzankan

Hal pertama yang harus dilakukan saat bayi dilahirkan adalah mengadzani dan mengiqomahkan sang bayi. Kegiatan ini dilakukan untuk bayi laki-laki maupun perempuan. Lebih afdol dilakukan oleh orang tuanya, terutama oleh ayahnya melalui telinga kanan kemudian iqomah melalui telinga kiri.

  1. Diberikan Nama Terbaik

Setelah diadzankan, Ayah dan Bunda diwajibkan untuk memberikan nama yang baik. Bila perlu, Ayah dan Bunda bisa meminta saran dari ustaz atau para ulama untuk mendapatkan nama yang baik untuk anak. Sebab, nama bagi seorang anak adalah doa. Bagi orang yang awam, kitab isa bertanya atau meminta bantuan kepada orang yang lebih mengerti terkait hal ini, missal kepada Ustaz atau ulama. Jadi, berikan nama yang terbaik sesuai syariat Islam.

  1. Mengaqiqahi Anak

Diriwayatkan Al-Hasan dari Sammuroh radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Aqiqah merupakan tanggung jawab orang tua. Ulama berpendapat bahwa anak bisa mulai diaqiqahkan pada usia kelipatan 7 hari. Meskipun pelaksanaan Aqiqah tidak diwajibkan, namun hukumnya adalah sunnah muakkad artinya sunnah yang dianjurkan.

Jika yang lahir anak laki-laki maka orang tua wajib memotong 2 ekor kambing, sedangkan untuk anak Perempuan hanya 1 ekor kambing. Ketika acara Aqiqah tersebut dilaksanakan, anak tadi yang terlahir bisa dicukur rambutnya, kemudian dibersihkan.

  1. Khitan Anak

Bagi anak yang berjenis kelamin laki-laki, mereka wajib dikhitan dengan usia yang tidak dibatasi. Jadi, Si Kecil boleh dikhitan di usia beberapa bulan atau beberapa tahun.

  1. Menikahkan Anak Saat Dewasa

Setelah dewasa, Ayah dan Bunda wajib menikahkan anak-anaknya. Untuk anak perempuan, baiknya orang tua memilihkan langsung jodoh yang akan dinikahkan anak. Namun di kalamga kita sekarang ini, terkadang orang tua tidak bisa memaksakan anaknya. Namun, seorang anak Perempuan dapat bermusyawarah dengan orang tuanya untuk mencarikan jodoh yang terbaik. Maka, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menikahkan putra dan putrinya.

Setelah anak perempuan menikah, tanggung jawabnya akan berpindah kepada sang suami. Namun, anak laki-laki yang menikah akan terus melayani dan berkewajiban atas orang tuanya.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat, ya!

Sumber gambar: Shutterstock

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Ayah Bunda, Jangan Banding-bandingkan Anak, Ya!

Ayah Bunda, Jangan Banding-bandingkan Anak, Ya!

Aqiqah Bandung – Dalam kehidupan sebagai orang tua, seringkali muncul godaan untuk membandingkan satu anak dengan yang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dengan kepribadian dan karakteristik yang berbeda. Allah menciptakan setiap anak dengan keistimewaan masing-masing, yang bisa jadi merupakan pelengkap satu sama lain.

Mengapa anak-anak bisa begitu berbeda? Sebab Allah, dengan kebijaksanaan-Nya, mengetahui apa yang paling dibutuhkan oleh setiap orang tua. Mungkin ada anak yang sangat berbakti dan penuh kasih, sementara yang lain cenderung lebih sulit diatur atau memiliki karakter yang kuat. Namun, setiap sifat dan perilaku anak membawa pelajaran berharga bagi orang tua.

Jika satu anak menjadi penyebab kita sering bersyukur, sementara yang lain menuntut kita untuk lebih bersabar, bukankah itu kombinasi yang luar biasa? Syukur dan sabar adalah dua amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Keduanya adalah kunci untuk mendapatkan keridhaan Allah dan menjalani hidup dengan tenang.

Ketika kita dihadapkan pada tantangan dalam mendidik anak yang memerlukan lebih banyak kesabaran, jangan berpikir bahwa hal itu adalah sebuah cobaan tanpa hikmah. Bisa jadi, kesabaran yang kita pelajari dan amalkan saat menghadapi anak yang sulit itulah yang mendatangkan ridha Allah. Mungkin, amalan sabar ini yang menjadi jalan bagi kita untuk memperoleh rahmat Allah dan mendapatkan surga-Nya.

Oleh karena itu, mari kita berhenti membandingkan anak-anak kita dan mulai melihat keunikan mereka sebagai anugerah yang harus disyukuri. Sabar dan syukur dalam menghadapi perbedaan ini adalah bentuk pengabdian yang luar biasa kepada Allah.

Sumber gambar: Pexels

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Menggunakan Skincare?

Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Menggunakan Skincare?

Aqiqah Bandung – Perawatan kulit atau skincare sudah menjadi bagian penting dari rutinitas harian banyak orang, termasuk wanita. Namun, ketika seorang wanita hamil, pertanyaan mengenai keamanan penggunaan produk skincare sering muncul. Ada banyak mitos yang beredar tentang apakah ibu hamil boleh menggunakan skincare, dan jika ya, produk mana yang aman. Artikel ini akan membahas fakta dan mitos mengenai penggunaan skincare selama kehamilan.

  1. Mengapa Perawatan Kulit Penting selama Kehamilan?

Selama kehamilan, tubuh seorang wanita mengalami perubahan hormonal yang signifikan, yang dapat memengaruhi kondisi kulit. Beberapa wanita mungkin mengalami jerawat, hiperpigmentasi (seperti melasma), kulit kering, atau stretch marks. Oleh karena itu, perawatan kulit menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit selama periode ini.

  1. Bahan-Bahan Skincare yang Harus Dihindari

Tidak semua produk skincare aman digunakan selama kehamilan. Beberapa bahan tertentu dalam produk skincare dapat berpotensi membahayakan janin. Berikut adalah beberapa bahan yang harus dihindari oleh ibu hamil:

  • Retinoid (Retinol dan Tretinoin): Retinoid adalah turunan vitamin A yang sering digunakan dalam produk anti-aging dan untuk mengatasi jerawat. Meskipun efektif, penggunaan retinoid selama kehamilan dikaitkan dengan risiko cacat lahir dan harus dihindari.
  • Asam Salisilat: Asam salisilat adalah bahan yang umum ditemukan dalam produk perawatan jerawat. Penggunaan dalam konsentrasi tinggi dapat berpotensi membahayakan janin, meskipun konsentrasi rendah yang ditemukan dalam pembersih biasanya dianggap aman.
  • Hydroquinone: Bahan pemutih kulit ini digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi. Namun, karena tingkat penyerapan yang tinggi oleh kulit, hydroquinone sebaiknya dihindari selama kehamilan.
  • Paraben: Paraben adalah pengawet yang banyak ditemukan dalam kosmetik. Meskipun penelitian masih berlangsung, ada kekhawatiran bahwa paparan berlebihan terhadap paraben dapat berdampak negatif pada perkembangan janin.
  1. Bahan-Bahan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil

Meskipun ada bahan-bahan yang harus dihindari, banyak juga bahan skincare yang aman dan dapat digunakan oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan kulit mereka. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Asam Hialuronat: Bahan ini sangat baik untuk menjaga kelembapan kulit dan aman digunakan selama kehamilan.
  • Vitamin C: Sebagai antioksidan, vitamin C membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Produk yang mengandung vitamin C umumnya aman untuk digunakan selama kehamilan.
  • Aloe Vera: Lidah buaya dikenal karena sifatnya yang menenangkan dan melembapkan, dan aman untuk ibu hamil.
  • Niacinamide: Bahan ini membantu mengatasi jerawat dan hiperpigmentasi, serta aman digunakan selama kehamilan.
  • Mineral Sunscreen (Zinc Oxide dan Titanium Dioxide): Melindungi kulit dari sinar matahari sangat penting selama kehamilan. Mineral sunscreen adalah pilihan yang aman dan efektif.
  1. Tips Perawatan Kulit untuk Ibu Hamil

Selain memilih produk yang aman, ibu hamil juga dapat mengikuti beberapa tips berikut untuk menjaga kesehatan kulit:

  • Konsultasikan dengan Dokter: Sebelum memulai atau mengubah rutinitas skincare, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter atau dermatologis untuk memastikan produk yang digunakan aman.
  • Hindari Produk Beraroma Kuat: Parfum dan pewangi buatan dapat menyebabkan iritasi, terutama pada kulit sensitif selama kehamilan. Pilih produk yang bebas pewangi atau menggunakan aroma alami.
  • Perhatikan Reaksi Kulit: Selama kehamilan, kulit mungkin menjadi lebih sensitif. Jika mengalami reaksi negatif terhadap produk tertentu, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
  • Tetap Terhidrasi dan Konsumsi Nutrisi yang Cukup: Perawatan kulit dari dalam sama pentingnya dengan perawatan dari luar. Pastikan untuk minum cukup air dan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.

Secara umum, ibu hamil masih bisa menggunakan skincare, namun harus lebih selektif dalam memilih produk yang aman. Menghindari bahan-bahan yang berpotensi berbahaya dan memilih bahan yang aman dan lembut adalah kunci untuk menjaga kesehatan kulit tanpa membahayakan janin. Konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah penting sebelum memulai rutinitas perawatan kulit selama kehamilan. Dengan perawatan yang tepat, ibu hamil dapat menjaga kulit mereka tetap sehat dan bercahaya sepanjang kehamilan.

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

{ Comments are closed }

Bunda Harus Tahu! Ini Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Janin Dalam Kandungan

Bunda Harus Tahu! Ini Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Janin Dalam Kandungan

Aqiqah Bandung – Masa kehamilan adalah periode penting yang membutuhkan perhatian khusus terhadap asupan gizi. Nutrisi yang tepat tidak hanya mendukung kesehatan ibu, tetapi juga perkembangan optimal janin. Sayuran merupakan salah satu sumber nutrisi yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang sangat dibutuhkan selama kehamilan. Berikut ini adalah beberapa jenis sayuran yang sangat bagus untuk ibu hamil dan janin:

  1. Bayam

Bayam kaya akan folat, zat besi, kalsium, dan vitamin A. Folat atau asam folat sangat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang janin, serta mencegah cacat tabung saraf. Zat besi dalam bayam membantu mencegah anemia, yang umum terjadi selama kehamilan.

  1. Brokoli

Brokoli mengandung folat, serat, vitamin C, vitamin K, dan zat besi. Serat membantu mencegah sembelit, yang sering dialami ibu hamil. Vitamin C dalam brokoli juga membantu penyerapan zat besi yang lebih baik.

  1. Kale

Kale merupakan sumber kalsium, folat, vitamin C, vitamin K, dan serat yang sangat baik. Kalsium penting untuk perkembangan tulang dan gigi janin, serta menjaga kepadatan tulang ibu.

  1. Wortel

Wortel kaya akan beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A penting untuk perkembangan penglihatan, kulit, dan organ tubuh janin. Wortel juga mengandung serat dan vitamin K.

  1. Ubi Jalar

Ubi jalar mengandung beta-karoten, serat, vitamin C, dan vitamin B6. Vitamin B6 membantu dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin, serta membantu mengurangi mual pada ibu hamil.

  1. Asparagus

Asparagus merupakan sumber folat, serat, vitamin K, dan vitamin B6. Konsumsi asparagus dapat membantu mendukung perkembangan janin yang sehat dan membantu mengelola tekanan darah ibu hamil.

  1. Paprika Merah

Paprika merah mengandung vitamin C yang sangat tinggi, serta vitamin A, vitamin B6, dan folat. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

  1. Kacang Polong

Kacang polong kaya akan protein, serat, folat, dan zat besi. Protein adalah komponen penting untuk pertumbuhan sel dan jaringan janin, sementara serat membantu mencegah sembelit.

  1. Kembang Kol

Kembang kol mengandung folat, vitamin C, vitamin K, dan serat. Folat membantu mencegah cacat lahir dan mendukung pertumbuhan sel yang sehat.

  1. Daun Selada

Daun selada mengandung folat, serat, dan vitamin K. Selada juga rendah kalori dan dapat membantu menjaga berat badan ibu hamil tetap sehat.

Mengonsumsi sayuran yang kaya akan nutrisi selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Bayam, brokoli, kale, wortel, ubi jalar, asparagus, paprika merah, kacang polong, kembang kol, dan daun selada adalah beberapa contoh sayuran yang sangat bermanfaat. Pastikan untuk mencuci sayuran dengan bersih, memasaknya dengan tepat, dan mengonsumsinya dalam variasi yang beragam untuk mendapatkan manfaat optimal. Dengan asupan nutrisi yang tepat, ibu hamil dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat serta menjaga kesehatan dirinya sendiri.

Semangat, Bunda!

Sumber foto: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah

{ Comments are closed }

Cara Tepat Merencanakan Acara Aqiqah

Cara Tepat Merencanakan Acara Aqiqah

Aqiqah Bandung – Kehadiran seorang anak dalam keluarga adalah salah satu kebahagiaan terbesar di dunia. Kebahagiaan ini selayaknya disyukuri dengan melaksanakan acara aqiqah. Aqiqah adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas kehadiran buah hati yang telah dinantikan. Meskipun aqiqah tidak perlu dilakukan secara besar-besaran, yang terpenting adalah melaksanakannya dengan khidmat.

Aqiqah adalah ibadah yang hukumnya sunnah muakkad, sehingga sangat dianjurkan bagi yang mampu melakukannya. Melaksanakan sunnah Rasulullah SAW adalah bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad dan Islam. Semua dasar dalam Islam berasal dari Al-Quran dan sunnah. Melaksanakan ibadah sunnah dengan ikhlas dapat mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT, baik untuk bayi maupun orangtuanya.

Acara aqiqah biasanya juga disertai dengan mencukur rambut bayi. Tujuan mencukur rambut bayi adalah untuk menghilangkan kotoran dan penyakit dari tubuh dan jiwanya. Niat baik dalam segala hal sangat penting. Mencukur rambut bayi juga merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar bayi dijauhkan dari penyakit berbahaya dan hal-hal yang merusak hatinya.

Meskipun aqiqah tidak perlu dilakukan secara besar-besaran, pelaksanaannya tetap membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perencanaan keuangan yang baik sangat penting. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan aqiqah untuk si kecil:

Merencanakan Sejak Jauh Hari

Hal-hal yang dilakukan mendadak, termasuk aqiqah, biasanya menimbulkan banyak kendala. Sebaiknya, rencanakan aqiqah untuk anak sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Asalkan jenis kelamin bayi sudah diketahui, persiapan dapat dimulai.

Buat Rencana Keuangan

Setelah mendapatkan gambaran paket layanan yang akan dipilih dan besaran dana yang diperlukan, mulailah mempersiapkan biayanya. Selain mempersiapkan dana sesuai paket yang dipilih, sediakan juga dana darurat khusus untuk acara aqiqah. Dana darurat ini sangat membantu jika ada kebutuhan mendetail yang tidak terduga, sehingga tidak mengganggu keseluruhan rencana keuangan jangka panjang.

Melakukan Survei Layanan Aqiqah

Sekarang ini banyak penyedia jasa layanan aqiqah yang mempermudah pelaksanaan acara, salah satunya Aqiqah Al Hilal. Ayah dan Bunda tidak perlu repot mencari kambing, menyembelihnya, dan mempersiapkan detail acaranya. Namun, dengan banyaknya pilihan, perlu dilakukan survei untuk mendapatkan paket layanan terbaik dan lengkap.

Tunggu apa lagi? Yuk, hubungi Aqiqah Al Hilal sekarang juga!

Sumber gambar: google.com

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Chat Sekarang
1
Chat Sekarang
Ada yang bisa kami bantu untuk Aqiqahnya..?