Kelahiran seorang bayi dalam seuatu keluarga tentu bisa memberikan kebahagiaan dan keberkahan di dalamnya. Untuk menyambut kehadirannya, umat Muslim disunnahkan untuk melaksanakan berbagai hal, termasuk mengadzani bayi dan membacakan iqamah di telinga si bayi saat ia baru lahir oleh ayahnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu tanda syukur kepada Allah, maka suara adzan pun diperdengarkan ke telinga anak.

Hal ini juga dijelaskan dalam riwayat Imam Ahmad dan at-Tirmidzi yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengumandangkan adzan di telinga al-Hasan bin Ali sesaat setelah Fatimah melahirkan.

Tujuan Mengadzani Bayi yang Baru Lahir

Dilansir dari laman HaiBunda yang mengutip buku Menabur Iman di Dada Anak Karya Wulan Mulya Pratiwi, mengadzani bayi merupakan langkah awal yang baik dalam menabur iman sejak dini pada anak. Mengadzani anak bertujuan supaya suara yang pertama kali didengar oleh sang bayi adalah kalimat-kalimat yang berisi kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Mengutip buku Menyambut Kedatangan Bayi yang ditulis oleh Nasy’at Masri, dengan memperdengarkan asma Allah untuk pertama kalinya, diharapkan hubungannya dengan syaiton akan melemah. Atau dengan kata lain, seruan Islam sudah lebih dahulu sampai di telinga si bayi sebelum seruan syaiton.

Sementara itu, Mohammad Irsyad, M.Pd.I, salah satu pakar parenting Islami juga menjelaskan bahwa Ibnu Qayyim mengatakan, seharusnya kalimat pertama yang masuk ke telinga setiap anak adalah kalimat yang berbentuk ajakan pada suatu kebaikan. Hal ini juga mengandung keagungan Allah SWT dan kedua kalimat syahadat yang dapat menobatkan dirinya menjadi seorang muslim.

Tata Cara Mengadzani Baru yang Baru Lahir

Mengumandangkan adzan di telinga bayi pada umumnya dilakukan oleh Ayah dari bayi tersebut. Tak hanya itu saja, setelah adzan dikumandangkan di telinga kanan bayi, kemudian dilanjutkan dengan iqamah yang dikumandangkan di telinga kirinya.

“Imam Nawawi mengatakan, ‘Segolongan ulama dari madzhab kami (madzhab Syafi’i) berpendapat bahwa disunnahhkan adzan di telinga kanannya (bayi) dan iqamah di telinga kirinya,” tulis buku Langkah Praktis Mendidik Anak karya Abdullah Ibnu Sa’d Al-Falih.

Penulis : elis

Website : Aqiqah Bandung