Author: Admin

Nifas Adalah? Nifas Berapa Hari Ya? Apakah Nifas Lebih dari 40 Hari? Yuk Ketahui!

Nifas Adalah? Nifas Berapa Hari Ya? Apakah Lebih dari 40 Hari?

Aqiqah Bandung – Nifas merupakan salah satu kodrat wanita. Setiap wanita yang pernah melahirkan pasti pernah merasakan masa-masa ini. Lantas apa itu nifas? Dilansir dari laman islampos.com, adalah masa dimana darah yang mengalir dari rahim setelah seorang wanita melahirkan.

Darah tersebut keluar tertahan dalam rahim seorang wanita tatkala seorang wanita dalam masa kehamilan, dan akan mengalir manakala seorang wanita tersebut melahirkan, sebagaimana yang sebelumnya disebutkan.

Maka yang sering menjadi pertanyaan adalah masa nifas berapa lama? Diriwayatkan dalam HR. Tirmidzi, masa terpanjang nifas pada seorang wanita umumnya adalah 40 hari terhitung sejak kelahiran atau dua bahkan tiga hari sebelumnya. Dalam hadist tersebut, Ummu Salamah RA bersabda:

“Wanita nifas dizaman Rasulullah SAW pernah berdiam menunggu selama 40 hari.” (HR At-Tirmidzi)

Masa nifas menurut salah satu hadist apabila telah sempurna 40 hari sedangkan darah masih belum berhenti jika bertepatan dengan kebiasaan lainnya maka itu akan haid.

Namun, jika tidak bertepatan dengan kebiasaan hidupnya dan darah itu terus dan tidak berhenti mengalir maka itu adalah istihadoh, dimana seorang wanita tidak boleh meninggalkan ibadah setelah masa 40 hari itu. Jadi, setelah seorang wanita selesai dengan masa pasca melahirkannya, maka wajib baginya untuk kembali melaksanakan ibadah seperti sedia kala.

Selain hukum tersebut, adakah hukum yang lainnya? Tentu ada! Hukum lainnya yang bertalian dengan hukum haid tersebut memiliki hukum yang hampir sama bagi setiap wanita. Dilansir dari laman islampos.com inilah beberapa larangan dan anjuran bagi wanita yang berada dalam masa setelah melahirkan:

  1. Haram melakukan hubungan suami istri
  2. Haram baginya berpuasa, sholat, dan tawaf di sekitar kabah
  3. Diperkenankan untuk tidak menyentuh al quran
  4. Wajib baginya untuk mengqada puasa wajib selama wanita tersebut meninggalkan puasa wajib selama masa nifas
  5. Wajib melaksanakan mandi wajib setelah tuntas sebagaimana halnya wanita tersebut selesai haid

“Dari Ummu Salamah RA ia berkata adalah seorang wanita dari istri-istri nabi Muhammad SAW pernah berdiam menunggu dalam masa nifasnya 40 malam sedangkan nabi SAW tidak menyuruhnya mengqada shalat karena nifas.”

{ Comments are closed }

Ibu Hamil, Sudah Meningkatkan Berbagai Aktivitas Ini?

Aktivitas Ibu Hamil yang Mempengaruhi Perkembangan Calon Bayi

Aqiqah Bandung – Menjadi seorang ibu adalah impian setiap wanita di muka bumi ini. Sebelum seorang wanita menjadi ibu, tentunya masa kehamilan lah yang harus diperhatikan oleh seorang wanita.

Waktu serta aktivitas ibu hamil ini lah yang kelak akan menentukan kecerdasan si kecil. Apakah si kecil akan menjadi anak yang hebat dan cerdas?

Namun, sebagai calon ibu pun tentunya berbagai sunnah yang mengiringi calon ibu hingga mereka melahirkan seorang anak pun senantiasa mengiringinya.

Lantas, sunnah apa yang dianjurkan untuk dijadikan aktivitas yang baik untuk ibu hamil pada proses kehamilannya? Dilansir dari laman islampos.com inilah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil agar si jabang bayi dalam kandungan tumbuh menjadi anak yang baik, hebat, dan cerdas:

  1. Meningkatkan aktivitas olahraga
  2. Sering mengajak si kecil dalam kandungan untuk berbicara
  3. Membaca dan meningkatkan bacaan al quran
  4. Menjaga kesehatan selama hamil agar bayi lebih cerdas sejak dalam kandungan

Satu di antara empat anjuran aktivitas ibu hamil saat si kecil masih dalam kandungan adalah membaca al quran. Tahukah bunda, jika setiap suara atau sumber bunyi yang dikeluarkan oleh bunda memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu?

Ternyata, dengan membaca al quran, apalagi al quran yang dibaca oleh bunda dan ayah dengan tartil yang bagus serta sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang dapat mempengaruhi otak si kecil secara positif?

Insyaallah dengan senantiasa melaksanakan berbagi aktivitas serta meningkatkan hal positif tersebut, selain memberikan efek yang baik bagi janin, kebugaran pun akan dirasakan oleh bunda.

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78).

Semoga Allah karuniakan keturunan yang salih dan salihah yang menjadi penolong bagi orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

{ Comments are closed }

Ciri Penyakit Ain pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Ciri Penyakit Ain pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Aqiqah Bandung – Penyebab ain pada bayi berasal dari dua jenis penyakit ain yang dapat membahayakan kesehatan. Jenis yang pertama yaitu pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk dalam hatinya diiringi rasa dengki, hasud dan ingin mencelakai bayi.

Kedua, pandangan kekaguman seseorang yang tidak merasa dengki. Namun kekaguman itu tidak disertai dengan zikir kepada Allah. Kedua penyebab ini sayangnya dapat menimpa sang buah hati.

Ciri-ciri ain pada bayi dan anak-anak

Penyakit ain dapat menjangkit bayi dan anak-anak. Pada gejala awal terkena ain yaitu:

 Bayi akan menangis terus-menerus tanpa henti
 Si kecil juga enggan menyusui tanpa sebab yang jelas

Jika ain terjadi secara berkelanjutan, hal ini tentu berpengaruh pada kebutuhan gizi dan nutrisi anak. Selain itu, penyakit ain juga dapat terjadi ketika seseorang hanya mengangumi tanpa melihat dengan langsung.

Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat.”

Dilansir buku “Thibbun Nabawi: Tinjauan Syari’at dan Medis”, satu hal yang dianjurkan orangtua ketika sang buah hati baru lahir yaitu berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberikan perlindungan dari gangguan dan penyakit yang bisa saja menimpa anaknya.

Cara mengatasi ain pada bayi dan anak-anak

Dalam mengatasi ain pada bayi, orangtua dapat melakukan pengobatan rukiah dengan membaca doa-doa dan ayat Al-Quran agar bisa lepas dari penyakit ain.

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW membacakan doa kepada Hasan dan Husain.

بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْئٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ.

Artinya: “Dengan nama Allah, saya meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu,” (HR. Muslim).

Selain itu, obat untuk mengobati penyakit ain adalah selalu bertawakal dan bersabar kepada Allah SWT. Jika kamu terus bersabar, berdoa, dan bertawakal, maka Allah SWT akan menyembuhkan penyakitmu. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan penuhi kebutuhannya” (QS. Ath Thalaq: 3).

Cara mencegah ain pada bayi dan anak-anak

Umat islam harus selalu menjaga tali silaturahmi agar mencegah rasa iri dan dengki. Selain itu, seseorang juga harus membacakan doa dan kata-kata yang baik kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda,

لا تَباغضوا ، و لا تَقاطعوا ، و لا تَدابَروا ، و لا تَحاسَدُوا ، و كونوا عبادَ اللهِ إخوانًا

Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling memutus hubungan, saling menjauh, saling hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara,” (HR Bukari dan Muslim).

Jika kamu memiliki bayi yang baru lahir, kamu bisa mengucapkan doa-doa berikut ini agar bayi selalu diberikan keselamatan dan kesehatan. Berikut doanya:

Bayi laki-laki

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U’iidzuka bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ‘ainin laammah

Bayi perempuan

أُعِيْذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U’iidzuki bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ‘ainin laammah

Artinya: “Aku memohon perlindunganmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang penggangu, dan dari pandangan mata yang buruk.”

Selain itu, hindari untuk menyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, dan memamerkan foto anak, foto diri, foto keluarga, atau sesuatu yang dapat menunjukkan kekaguman berlebih, iri, maupun dengki.

Apakah ain dapat menyerang ibu hamil?

Penyakit ain terjadi karena pandangan mata orang lain yang memiliki rasa dengki terhadap anugerah yang dimilikinya. Ketika Ayah dan Bunda menyebarkan kabar gembira karena mendapatkan kehamilan, Ayah dan Bunda bisa saja terkena penyakit ain.

Penyakit ini bisa berdampak buruk pada kesehatan. Namun, Ayah dan Bunda harus tetap berhusnuzan kepada Allah SWT, bahwa apa yang menimpa kita tidak mungkin terjadi kecuali atas izin-Nya. 

Jika Ayah dan Bunda mengalami musibah saat kehamilan, ada baiknya Ayah dan Bunda untuk tetap sabar dan berusaha untuk pulih. Untuk menghindarinya, pastikan untuk tetap bertawakal, sabar, dan berbuat kebaikan kepada sesama muslim.

Sumber: Dream

Penulis: Aisyah Ciri Penyakit Ain pada Bayi dan Cara Mengatasinya Ciri Penyakit Ain pada Bayi dan Cara Mengatasinya

{ Comments are closed }

Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI

Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI, Yuk Simak!

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menetapkan 12 indikator Keluarga Sehat untuk menjadi panduan yang harus dipenuhi setiap keluarga Indonesia. 

Indikator ini dibuat sebagai bagian dari penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada tahun 2016. Sebab,

Kemenkes percaya bahwa kualitas kesehatan suatu keluarga akan menentukan kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri. Berikut ini 12 indikator keluarga sehat:

  1. Ikut program Keluarga Berencana (KB)

Program KB bertujuan untuk mengontrol kelahiran anak, sekaligus membantu orang tua memberi jarak yang ideal antara anak pertama, kedua, dan seterusnya.

Dengan kehamilan dan kelahiran yang direncanakan, setiap anak pun bisa mendapat ASI yang cukup, nutrisi seimbang, serta pola asuh yang optimal sehingga ia bisa tumbuh anak yang sehat dan cerdas.

  1. Melahirkan di Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang memadai dapat mendukung proses persalinan yang aman dan minim risiko komplikasi.

Setelah melahirkan, Bunda juga akan memiliki tempat untuk memeriksa kesehatan pasca melahirkan, sekaligus memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala.

Dengan begitu, keselamatan serta kesehatan ibu dan anak jadi lebih terjamin, ya Ayah dan Bunda.

  1. Anak diimunisasi lengkap

Imunisasi anak sangat penting untuk mewujudkan keluarga sehat. Upaya ini dilakukan guna mencegah risiko yang lebih besar dari penyakit-penyakit seperti polio, campak, dan difteri. 

Untuk memenuhi jadwal imunisasi wajib dari IDAI, Ayah dan Bunda bisa membawa anak ke posyandu, puskesmas, rumah sakit, maupun fasilitas medis lain yang menyediakannya.

  1. Rutin memantau tumbuh kembang anak

Di usia 0-3 tahun, anak sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, termasuk perkembangan otak anak dan organ-organ tubuh lainnya.

Pada periode ini, penting bagi Ayah dan Bunda untuk memantau tumbuh kembang anak setiap bulannya secara berkala sejak lahir bahkan sampai usia 5 tahun.

Tujuannya, untuk memastikan apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya atau belum.

  1. Memberi ASI eksklusif

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk si Kecil yang tidak diragukan lagi keunggulannya. ASI dapat melindungi bayi dari beragam penyakit serta mendukung perkembangan tubuh dan otaknya secara optimal, sehingga ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Itulah sebabnya pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan, dilanjutkan dengan MPASI dan terus memberikan ASI hingga anak 2 tahun sangat berperan besar untuk mewujudkan keluarga sehat.

  1. Penderita tuberkulosis mendapat pengobatan yang tepat

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang masih terus menghantui masyarakat Indonesia sampai saat ini.

Berdasarkan laporan terbaru Kemenkes, penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Maka dari itu, bila terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala tuberkulosis, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan ya, Bun.

Demi kesehatan dan keselamatan bersama, sehingga bisa mewujudkan keluarga sehat.

  1. Penderita hipertensi berobat secara teratur

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang sering terabaikan dan disebut “penyakit diam-diam” karena sering kali tidak memiliki gejala.

Namun, dampak yang terjadi akibat hipertensi bisa fatal, mulai dari serangan jantung hingga stroke.

Oleh karenanya, bila terdapat anggota keluarga yang menderita hipertensi, ingatkan ia agar selalu menerapkan gaya hidup sehat, meminum obat secara teratur sesuai rekomendasi dokter, serta melakukan kontrol teratur. 

  1. Tidak menelantarkan penyintas kesehatan mental

Gangguan kesehatan mental tidak hanya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan, tapi juga keluarga penderitanya.

Namun, sebenarnya hal ini dapat dicegah bila ditangani dengan baik dan sedini mungkin.

Jika ada anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda gangguan kesehatan mental, seperti perubahan emosi atau perilaku, dampingi dan ajak dia untuk berobat ke psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Anggota keluarga tidak merokok

Sudah kita ketahui bersama bahwa asap rokok mengandung banyak zat beracun bagi tubuh.

Meskipun hanya satu orang yang merokok di rumah, asapnya bisa dihirup anggota keluarga lain dan membuat mereka menjadi perokok pasif. Perlu Ayah dan Bunda pahami bahwa menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif.

Jadi, jika di keluarga Ayah dan Bunda ada yang merokok, bujuk dan bantulah dia agar bisa berhenti. Jika tidak bisa, ingatkan dia untuk merokok di luar rumah.

  1. Mendapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Dengan menjadi anggota program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kondisi finansial keluarga dapat tetap terjaga walau sedang membutuhkan biaya berobat.

  1. Keluarga mempunyai akses air bersih

Sarana air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit infeksi.

Untuk mewujudkan hal ini, pastikan sumber air yang Ayah dan Bunda pakai di rumah tidak tergenang atau tercemar dengan berbagai kotoran maupun polutan.

  1. Memiliki sanitasi layak pakai

Memiliki akses sanitasi layak untuk buang air, juga termasuk indikator penting dalam mewujudkan keluarga sehat.

Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang disebabkan oleh buang air besar sembarangan, seperti tifus, cacingan, diare, atau disentri.

Bagaimana, tak sesulit dibayangkan, ya, membangun keluarga sehat? Berhubung program dokter di puskesmas wilayah Bunda jika mengalami kesulitan dalam memenuhi indikator keluarga sehat menurut Kemenkes.

Sumber: Chanelmuslim.com

Penulis: Aisyah

{ Comments are closed }

Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik dan Cara Mengatasinya

Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik dan Cara Mengatasinya

Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, keluhan tentang berat badan anak yang sulit bertambah sering menjadi persoalan yang ditemui orang tua di seluruh dunia. 

Idealnya,  menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center for Disease Control Prevention, setiap bertambahnya usia terjadi kenaikan berat badan sebanyak dua kilogram. 

Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik

Banyak faktor yang membuat berat badan bayi tidak bertambah seperti pola makan yang salah atau adanya penyakit yang diderita.

Jika Ayah dan Bunda merasa sudah menerapkan pola makan dengan benar dan konsisten, maka perlu dilakukan evaluasi kelainan medis yang belum terdeteksi.

1. Anemisa Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah kurangnya zat besi di dalam tubuh. Penyebabnya cadangan zat besi yang tidak cukup atau tidak sesuai.

Ada sejumlah tanda dan gejala yang kerap ditemui pada bayi  yang mengalami Anemia Defisiensi Besi (ADB) yakni:

Pucat
Terlihat lesu
Tidak nafsu makan
Mudah lelah
Pada kasus berat, dapat terjadi keterlambatan perkembangan 

2. Infeksi Tuberkulosis

Infeksi tuberkulosis yaitu radang paru akibat infeksi kuman TB yang disebabkan virus atau bakteri menular melalui batuk dan bersin.

Berikut ini adalah tanda dan gejala bayi yang mengalami Infeksi Tuberkulosis (TB Paru):

Batuk berlangsung lebih dari 2 minggu
Demam berlangsung lebih dari 2 minggu
Bayi terlihat lemas lebih dari 2 minggu 
Gejala terlihat menetap meski telah diobati melalui pengobatan standar 
Terdapat benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan kuman berbahaya di saluran kemih. Pertumbuhan kuman tersebut disebabkan antara lain karena kebersihan alat kelamin yang tidak terjaga, fimosis atau konstipasi berulang.

Meskipun ISK kadang tidak bergejala, berikut adalah tanda yang kerap dialami bayi yang menderita Infeksi Saluran Kemih:

Demam
Muntah
Nyeri atau terlihat mengejan saat buang air kecil
Sering buang air kecil namun hanya keluar sedikit-sedikit
Kulit di sekitar alat kelamin berwarna kemerahan

Cara Mengatasi Berat Badan Bayi yang Susah Naik

  1. Buat Jadwal Makan
    Berikut ini adalah jadwal makan ideal yang Ayah dan Bunda bisa adopsi: 
    Pukul 08.00: sarapan 
    Pukul 10.00: camilan atau snack
    Pukul 12.00: makan siang
    Pukul 14.00: susu atau jus 
    Pukul 16.00: camilan atau snack 
    Pukul 18.00: makan malam
  2. Tidak Makan Lebih dari 30 Menit 
  3. Jangan Berikan Snack Sebelum Makan Berat
  4. Ciptakan Kondisi Makan yang Menyenangkan  
  5. Latih Anak Makan Sendiri
  6. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil
  7. Jaga Kebersihan 

Sumber: theAsianparent

Penulis: Aisyah penyebab berat badan bayi susah naik penyebab berat badan bayi susah naik

{ Comments are closed }

Saat Bunda Memberikan Asi untuk Si Kecil Inilah Berbagai Manfaat yang Dirasakan Bayi dan Bunda Pasca Melahirkan

Manfaat Menyusui Bagi Seorang Ibu dan Anak yang Disusuinya

Aiqah Bandung – Menjadi seorang Ibu adalah dambaan Wanita di muka bumi ini. Menjadi seorang Ibu pun adalah hadiah dan Anugerah terindah dari Allah SWT bagi seorang Wanita. Mulai dari kehamilan hingga melahirkan Allah SWT pun memberikan kesempurnaan bagi seorang Wanita dalam manfaat menyusui.

Tidak sampai di situ, Allah SWT pun telah melengkapi segala organ di dalam tubuh seorang Wanita agar dapat menyesuaikan diri setelah melahirkan. Salah satunya menghadirkan Air Susu Ibu (ASI) untuk Buah Hati.

ASI yang menjadi bekal pertama bagi seorang bayi saat di dunia sangat dianjurkan untuk diberikan kepada sang Buah Hati hingga umurnya telah mencapai Dua Tahun.

Lantas, apa manfaat yang dapat dirasakan oleh Bunda dan Bayi dibalik anjuran tersebut? Dilansir dari laman islampos.com inilah berbagai manfaat menyusui yang dapat dirasakan oleh Bunda ketika memberikan ASI pasca melahirkan:

  1. Bunda tidak akan mengalami menstruasi selama memberikan ASI eksklusif untuk Bayi dan InsyaAllah akan mengurangi resiko Anemia pada Bunda
  2. Ketika Bunda memberikan ASI ekslusif untuk si Kecil, InsyaAllah kemampuan intelektual si Kecil akan lebih tinggi dibandingkan Anak yang diberikan Susu Formula
  3. ASI yang mengandung sel darah putih akan membantu membunuh serta melawan bakteri dan virus. Selain itu ASI pun InsyaAllah dapat membantu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi
  4. Tahukah Bunda, jika menyusui pun dapat melindungi Bunda dari kanker payudara? Semakin lama Bunda menyusui, maka InsyaAllah semakin kecil pula seorang Ibu terkena kanker Payudara
  5. Menyusui pun melindungi Bunda dari kanker indung telur dan kanker leher Rahim
  6. Ketika seorang Ibu menyusui, maka Bunda pun tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh sebelum kehamilan. Karena, dengan memproduksi ASI membutuhkan 600 hingga 800 kalori sehari.

InsyaAllah dengan menyusui pun Bunda akan dengan mudah membaca karakter Bayi juga loh! MasyaAllah…

Wallahu’alam bishawab.

“Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

{ Comments are closed }

Chat Sekarang
1
Chat Sekarang
Ada yang bisa kami bantu untuk Aqiqahnya..?