Author: Admin

Komunikasi Menjadi Salah Satu Penyebab Konflik Rumah Tangga

Komunikasi Menjadi Salah Satu Penyebab Konflik Rumah Tangga

Aqiqah Bandung – Tahukah kamu? Di antara salah satu penyebab masalah dalam rumah tangga adalah komunikasi yang buruk atau komunikasi yang tidak terbangun dengan baik.

Hal ini tentunya bisa menyebabkan kesalahpahaman, pertikaian, konfilk dengan pasangan serta keluarga, kerabat dan pihak lainnya.

Jika kita bisa membangun komunikasi yang baik, berbagai manfaat pun dapat kita rasakan beberapa di antaranya:

  1. Terciptanya ketenangan dan kecintaan
  2. Mendapat rahmat Allah SWT
  3. Mendapat keharmonisan dalam berumah tangga

Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kamu rasakan jika kamu memiliki komunikasi yang baik. Tak hanya dalam hubungan berumah tangga saja, tetapi kamu juga bisa mendapatkan manfaat untuk lingkungan lainnya.

Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membangun komunikasi yang baik bersama keluarga dan orang-orang lain yang mungkin kamu cintai.

  1. Coba luangkan waktu untuk saling berbicara, saling mengungkapkan rasa.
  • Jangan abaikan waktu luang untuk berbicara bersama dengan keluarga. Coba duduk bersama, sepakati waktu dimana semua anggota keluarga bisa kumpul dengan formasi lengkap. Contoh saat sarapan bersama, makan malam
  • Saling mendoakan. Dengan doa segala hal yang tidak mungkin pun bisa menjadi mungkin.
  1. Saat sedang membangun komunikasi, jangan ada gadget di antara kita jika kita sedang berkumpul

Hal yang paling penting dalam berkomunikasi adalah kontak mata. Bukan sekadar bicara mengeluarkan sepatah atau dua patah kata.

Saat becerita atau berbicara coba kamu tatap mata orang yang sedang berbicara denganmu. Alihkan seluruh perhatian kepada orang yang sedang berbicara dengan kita.

  1. Agendakan kegiatan bersama (Family Time)
  2. Tanamkan dalam diri mindset bahwa keluarga adalah nomor satu di hatiku. Maka kita akan punya respon dalam setiap hal yang bersangkutan dengan anggota keluarga kita
    Bukti adanya cinta, sayang, peduli adalah adanya sensitivitas atau respon atas keluarga kita.
    • Jangan sampai ada di antara pasangan yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau bisa juga disebut dengan gila kerja (workaholic). Di kantor kerja, bahkan ketika pulang pun membawa pekerjaan ke rumahnya.
    • Jangan sampai waktu tersita oleh pekerjaan
    • Jangan sia-siakan waktu dan momentum dimana kita bisa bersama keluarga
  3. Jangan sampai ketika jarak kita dengan pasangan dan keluarga sedang berjauhan misal karena sedang di luar kota, komunikasi jadi terhambat atau terkendala.

Sempatkan untuk saling berkomunikasi entah itu melalui telepon atau pesan singkat agar komunikasi tetap terjaga.

Sumber gambar: parentingislam.id

Penulis: Elis Parwati

{ Comments are closed }

Melahirkan Caesar atau Normal, Mana yang Lebih Tidak Sakit?

Melahirkan Caesar atau Normal, Mana yang Lebih Tidak Sakit?

Aqiqah Bandung – Menjelang hari melahirkan, para calon Bunda biasanya dihadapkan dengan beberqapa metode melahirkan. Diantaranya yaitu persalinan secara normal atau caesar.

Pilihan tersebut harus Ayah dan Bunda tentukan sesuai dengan riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan calon Bunda! Karena, ada persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi agar ibu bisa melahirkan normal. Sebenarnya melahirkan secara normal maupun caesar, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Plus Minus Kelahiran Normal, Pulih Lebih Cepat tapi Butuh Fisik Kuat 

Baik persalinan normal maupun caesar punya kelebihannya masing-masing. Apapun proses melahirkan yang sudah ditentukan, pastinya sudah mempertimbangkan kondisi kesehatan Bunda. 

Berbicara mengenai proses kelahiran normal memang melelahkan secara fisik. Namun, ada beberapa kelebihan yang perlu diketahui, yaitu: 

  • Kondisi Bunda bisa pulih kembali dengan cepat, bahkan dalam waktu 24 sampai 48 jam bila tidak ada kendala ibu sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
  • Bunda tidak perlu mengalami risiko akibat operasi, seperti pendarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, efek sakit yang berkepanjangan, dan stres akibat efek pembedahan.
  • Bunda dapat langsung melihat bayi dan segera memberikan ASI eksklusif secepatnya setelah melahirkan.
  • Risiko bayi memiliki gangguan kesehatan lebih sedikit, misalnya gangguan pernapasan, alergi, asma, dan laktosa intoleran.

Meskipun demikian, para calon Bunda yang memilih melahirkan secara normal juga harus menyiapkan diri terhadap beberapa risiko, seperti:

  • Proses persalinan normal yang lama dapat meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen.
  • Risiko kulit dan jaringan di sekitar vagina meregang dan robek bisa terjadi ketika bayi melewati vagina. Hal tersebut dapat menyebabkan cedera atau melemahnya otot pinggul yang berfungsi mengontrol air seni, sehingga Bunda berisiko mengalami inkontinensia urine.
  • Bunda mungkin mengalami sakit di area perineum, yaitu area di antara vagina dan anus. Hal itu karena adanya peregangan saat proses melahirkan.
  • Bunda yang melahirkan normal juga mungkin mengalami cedera, seperti memar pada kulit atau retak tulang, jika ternyata ukuran bayi terlalu besar.   

Plus Melahirkan secara Caesar, Tidak Perlu Merasakan Kontraksi Panjang

Melahirkan dengan cara operasi caesar juga aman untuk dilakukan. Sebagian Bunda diluar sana pun lebih memilih operasi caesar, karena kelebihan-kelebihan berikut:

  • Bunda bisa menentukan sendiri tanggal persalinan, sehingga Bunda bisa memilihkan tanggal lahir yang sesuai untuk si bayi.
  • Bunda tidak perlu mengalami kontraksi berjam-jam dan risiko mengalami trauma persalinan lebih kecil.
  • Sangat kecil kemungkinan bayi tertular penyakit infeksi seksual dari Bunda. Penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, dan chlamydia bisa ditularkan dari Bunda ke si Kecil melalui kelahiran vagina. 

Nah, walaupun ada kemudahan yang diberikan lewat kelahiran secara caesar, Bunda yang melahirkan secara caesar biasanya menginap di rumah sakit lebih lama.

Sebab, Bunda tetap merasakan sakit usai proses operasi, sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk pulih. Bunda mungkin mengalami sakit yang berkepanjangan di bagian yang dibedah dan kemungkinan juga ada komplikasi anestesi.

  • Operasi caesar menyebabkan Bunda mungkin kehilangan banyak darah dan bisa juga terjadi penggumpalan darah dalam tubuh Bunda. Selain itu, selama operasi caesar berlangsung, mungkin terjadi cedera pada usus besar atau kantung kemih.
  • Bunda tidak dapat langsung memberikan ASI eksklusif kepada bayinya setelah operasi, sehingga Bunda belum bisa menjalin ikatan batin dengan bayi.
  • Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar juga berpotensi mengalami hipertensi paru. Hipertensi paru bisa dikenali dari gejala-gejala yang terlihat ketika bayi sudah lahir. 

Meski begitu, ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan Bunda lahir secara normal, seperti:

  • Terdapat lebih dari satu janin dalam kandungan.
  • Ukuran bayi lebih besar daripada panggul Bunda.
  • Posisi janin sungsang, yaitu kepala bayi tidak berada di bawah.
  • Proses pembukaan yang terlalu lama sehingga bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
  • Bunda memiliki penyakit jantung atau kondisi medis, seperti HIV, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah pada plasenta.
  • Bayi memiliki kelainan, contohnya spina bifida, yaitu cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi.

Intinya, baik caesar dan normal sama baiknya, tergantung kondisi kesehatan Bunda, ya!

Sumber: Kompas.com

Penulis: Aisyah

{ Comments are closed }

Ibu Hamil, Sudah Tingkatkan Aktivitas Ini?

Ibu Hamil Sudah Tingkatkan Aktivitas Ini?

Aqiqah Bandung – Menjadi seorang Ibu adalah impian setiap wanita di Muka Bumi. Sebelum seorang Wanita menjadi Ibu, tentunya masa kehamilan lah yang harus diperhatikan.

Namun, sebagai Calon Ibu tentunya berbagai Sunnah yang dianjurkan dilakukan calon Ibu hingga mereka melahirkan seorang Anak akan senantiasa mengiringi Ibu Hamil diluar sana.

Lantas, Sunnah apa yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh Ibu Hamil saat Proses Kehamilan? Dilansir dari laman Islampos.com inilah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh Ibu Hamil agar Jabang Bayi dalam kandungan tumbuh menjadi anak yang Baik, Hebat, dan Cerdas. Diantaranya:

  1. Meningkatkan Olahraga
  2. Sering Mengajak si Kecil Dalam Kandungan Berbicara
  3. Membaca dan Meningkatkan bacaan Al Quran
  4. Menjaga Kesehatan Selama Hamil agar Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan

Satu di antara empat anjuran yang harus dilaksanakan oleh Ibu Hamil saat si kecil masih dalam Kandungan adalah membaca Al Quran.

Tahukah Bunda, jika setiap suara atau Sumber bunyi yang dikeluarkan oleh Bunda memiliki frekuensi dan Panjang gelombang tertentu?

Ternyata, dengan membaca Al Quran, apalagi Al Quran yang dibaca oleh Bunda dan Ayah dengan tartil yang bagus serta sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan Panjang gelombang yang dapat mempengaruhi Otak si Kecil dengan Positif?

InsyaAllah dengan senantiasa melaksanakan berbagi aktivitas serta meningkatkan hal Positif tersebut, selain memberikan efek yang baik bagi Janin, kebugaran dan ketenangan pun akan dirasakan oleh Bunda.

Wallahu’alam bishawab

Semangat terus calon Ibu!

Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya 💚

Foto dari: google.com

Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah Ibu Hamil Sudah Tingkatkan Aktivitas Ini? Ibu Hamil Sudah Tingkatkan Aktivitas Ini?

{ Comments are closed }

Cara Agar Anak Tumbuh Tinggi Dengan Cepat dan Aman

Cara Agar Anak Tumbuh Tinggi Dengan Cepat dan Aman

Aqiqah Bandung – Sebenarnya apa sih yang memengaruhi tinggi badan anak? Salah satu faktor yang paling menentukan tinggi badan anak yaitu genetik.

Diperkirakan faktor genetik berpengaruh sekitar 80% terhadap tinggi badan anak, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh hormon dan faktor eksternal lain. Jadi selain genetik, asupan nutrisi yang optimal dan aktivitas sehari-hari anak juga memainkan peran penting dalam pertambahan tinggi badannya.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, berikut merupakan beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan agar si Kecil cepat tumbuh tinggi:

  1. Perbanyak Makan Daging dan Telur

Berdasarkan anjuran Kemenkes RI untuk memberikan lebih banyak protein (30-35%/porsi piring sekali makan) dalam pola konsumsi sehari-hari untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak selama periode 1000 HPK (2 tahun pertama kehidupan), pemberian daging dan telur adalah contoh makanan yang dapat bantu membuat anak cepat tinggi karena kandungan proteinnya tinggi.

Sebuah penelitian dari tahun 2019 membuktikan, pola makan tinggi protein yang dibiasakan sejak usia dini sangat penting terhadap peningkatan tinggi badan anak-anak – asalkan tetap diimbangi dengan serat dan vitamin dari buah dan sayuran.

Selain berprotein tinggi, daging dan telur juga memiliki beberapa kandungan nutrisi lain, seperti vitamin D, fosfor, asam lemak omega-3, selenium, zat dan yodium yang semuanya bekerja sama mendorong pertumbuhan fisik anak secara keseluruhan.

Daging dan telur juga sangat mudah diolah menjadi berbagai menu makanan yang pasti si Kecil suka. Namun yang paling penting, pastikan memasaknya sampai benar-benar matang, ya!

  1. Makan Buah dan Sayur

Selain protein, zat gizi yang juga berperan paling penting untuk pertumbuhan tulang dan tinggi badan anak yaitu kalsium. Oleh karena itu, penting agar si Kecil bisa memenuhi kebutuhan kalsiumnya dari makanan sehari-hari.

Nah, si Kecil bisa dapatkan asupan kalsium dari jeruk, kiwi, nanas, brokoli, kubis Brussel, sawi, kangkung, dan sayuran hijau lainnya. Kacang juga menjadi makanan yang bisa bantu si Kecil cepat tumbuh tinggi karena sama-sama tinggi protein dan kalsium.

Selain itu, kacang juga memiliki asam lemak omega-3 yang dapat meningkatkan kesehatan tulang dan sendi. Beberapa contoh kacang-kacangan yang mengandung jumlah protein tinggi adalah almond, pistachio, dan kenari.

  1. Tidur yang Cukup

Tidur bisa membuat anak cepat tinggi karena hormon pertumbuhan (HGH) yang mempengaruhi pertambahan tinggi badan bekerja optimal hanya saat anak tidur.

Jadi, pastikan si Kecil tidur cukup di masa-masa pertumbuhannya. Idealnya, anak usia 3-6 tahun membutuhkan waktu tidur 11-13 jam (termasuk juga tidur siang).

  1. Minum Susu Pertumbuhan

Sumber makanan lain yang juga bantu membuat anak cepat bertumbuh yaitu susu karena tinggi kalsium.

Susu juga mengandung nutrisi yang mendorong pertumbuhan seperti protein dan IGF-1, yaitu hormon yang terlibat erat dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang serta otot.

  1. Rutin Berenang

Berenang membuat seluruh tubuh anak akan bergerak dan meregang secara alami, serta dapat memperkuat tulang anak, terutama tulang belakang.

Efek ini pada akhirnya dapat membuat postur tubuh anak lebih tegap dan kokoh sehingga tampak lebih tinggi.

  1. Jogging Bersama

Jogging memiliki banyak manfaat untuk anak karena dapat memperkuat tulang di kaki yang membuat si Kecil bisa lebih mantap berdiri tegap sehingga terlihat lebih tinggi, juga membantu meningkatkan jumlah HGH (human growth hormone), yaitu hormon yang memiliki peran penting dalam masa pertumbuhan dan pembentukan tubuh di masa anak-anak dan pubertas.

  1. Rutin Berjemur

Sinar matahari juga berperan penting untuk pembentukan vitamin D, yang berfungsi mendukung pembentukan tulang.

Vitamin D juga dapat membantu tubuh si Kecil menyerap kalsium dari makanan yang sudah ia konsumsi. Jadi, ajaklah si Kecil untuk berjemur setiap hari.

Idealnya, lama berjemur di bawah sinar matahari cukup sekitar 15-20 menit di antara pukul 08.00 – 10.00 pagi saja. Jangan lupa menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari.

  1. Latihan Peregangan

Latihan ini bisa membantu anak memanjangkan tulang belakang dan memperbaiki postur tubuhnya. Cara melakukannya mudah, ajak anak untuk duduk di lantai dengan kaki yang terbuka lebar.

Biarkan anak untuk memegang ujung jari kaki dengan kedua tangannya. Yang terpenting, jangan memaksakan si Kecil jika ia belum bisa. Latihan ini bisa Ayah dan Bunda lakukan dengan bertahap sesuai kemampuannya.

  1. Latihan Bergelantungan

Latihan pull-up atau bergelantungan juga membantu pertumbuhan tulang belakang si Kecil semakin optimal.

Latihan ini juga dapat memperkuat otot lengan dan punggung, serta membantu anak agar tubuhnya tetap bugar.

Sumber: Hai Bunda

Penulis: Aisyah

{ Comments are closed }

Waspada! Warna-Warna Pup Bayi Ini Pertanda Bahaya

Waspada! Warna-Warna Pup Bayi Ini Pertanda Bahaya

Aqiqah Bandung – Proses mengeluarkan kotoran dari dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari kesehatan pencernaan pada manusia.

Namun, jika si Kecil buang air besar atau BAB dengan mengeluarkan warna yang tidak seperti biasanya, Ayah dan Bunda harus waspada, karena hal tersebut bisa jadi merupakan pertanda kurang sehatnya proses pada pencernaan si Kecil.

Pada umumnya, seorang anak akan mengeluarkan feses atau BAB satu sampai dua kali sehari. Jika lebih atau kurang dari itu mungkin akan ada tanda atau gejala yang terjadi pada kesehatannya baik atau tidak. Untuk itu, mari kenali warna Pup anak yang dikategorikan berbahaya!

3 Warna Pup Anak yang Berbahaya

  1. Feses berwarna putih seperti dempul

Kotoran warna ini memang jarang ditemui, tetapi jika Ayah dan Bunda melihat si Kecil BAB dengan warna ini kemungkinan gangguan yang serius pada saluran empedu bayi.

Sehingga perlu hubungi dokter atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

  1. Feses berwarna merah

Jika si Kecil mengeluarkan feses berwarna merah perlu dilihat lebih lanjut apakah merah bercampur lendir yang artinya ada pertanda penyakit saluran cerna.

Namun, jika berwarna merah segar seperti darah dan menetes: pertanda kelainan usus, perdarahan, atau luka di daerah anus.

  1. Feses berwarna hitam

Pada beberapa kondisi perubahan warna feses yang hitam disebabkan karena warna darah yang berubag di dalam usus.

Ayah dan Bunda perlu memeperhatikan kondisi si Kecil jika:

  • Tidak hilang setelah bayi berusia 5 hari adalah tanda bahaya pada bayi baru lahir
  • Warna hitam seperti teh atau kopi adalah pertanda perdarahan pada kerongkongan dan lambung
    Seperti apa Warna Feses yang Normal pada Bayi?

Warna Feses Normal pada Bayi

  • Hitam: pada bayi usia 2 sampai 3 hari
  • Kuning: pada bayi ASI
  • Kehijauan: pada bayi susu formula
  • Coklat: pada bayi MPASI

Warna tinja juga dipengaruhi saluran empedu dan hati

Jika Ayah dan Bunda menemukan kelainan pada warna BAB anak dan/atau disertai:

• Kenaikan BB tidak adekuat atau berlebih
• Perut tampak kembung
• Nyeri perut
• Diare lebih 3 hari

Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan!

Sumber: Alodokter

Penulis: Aisyah Waspada! Warna-Warna Pup Bayi Ini Pertanda Bahaya Waspada! Warna-Warna Pup Bayi Ini Pertanda Bahaya

{ Comments are closed }

Mencegah Resiko Stunting, Ini Dia Manfaat Daging Sapi untuk Mpasi

Mencegah Resiko Stunting, Manfaat Daging Sapi untuk Mpasi

Aqiqah Bandung – Ayah dan Bunda, daging sapi termasuk asupan tinggi protein dan mengandung zat besi serta lemak yang dapat mendorong pertumbuhan bayi dengan cepat.

Zat besi dalam daging sapi dapat membantu si Kecil memproduksi sel darah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada usia 6 bulan, bayi membutuhkan asupan zat besi lebih banyak karena kandungan zat besi dalam ASI tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Selain itu, daging sapi mempunyai zat gizi penting lain seperti vitamin B6, mineral zinc, mineral selenium, dan kolin. Kandungan mineral zinc yang ada pada daging sapi terutama baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh si Kecil. Nah, berikut ini berbagai manfaat MPASI daging sapi untuk mendukung pertumbuhan si Keci!

  1. Mencegah Resiko Stunting

Daging sapi merupakan makanan kaya protein, zat besi, dan asam folat yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Protein hewani harus ada dalam menu MPASI sejak pertama kali bayi mengenal makanan selain ASI. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti zat besi dan asam amino lengkap, dapat bantu mencegah stunting.

  1. Membantu Membentuk Sel Saraf

Daging sapi mengandung vitamin B12 yang berguna untuk pembentukan sel saraf si Kecil. Keterampilan motorik si Kecil pun dapat tertunda karena kekurangan vitamin B12 dapat berefek pada sel-sel sarafnya. Maka itu, daging sapi bisa jadi pilihan Ayah dan Bunda sebagai bahan utama untuk menu MPASI si Kecil.

  1. Meningkatkan Kekuatan Otot

Daging sapi yang kaya protein bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan otot. Para ahli merekomendasikan agar bayi usia 7-12 bulan mendapatkan 11 gram protein setiap hari.

  1. Mencegah Anemia

Daging sapi berpotensi untuk mencegah risiko anemia pada bayi. Para peneliti menyebutkan kekurangan zat besi bisa dihindari jika anak mengonsumsi daging sapi secara teratur. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda bisa berikan daging sapi untuk si Kecil untuk mengurangi risiko terkena anemia.

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Daging sapi merupakan salah satu sumber mineral zinc yang baik. Kandungan zinc ini dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya orang dewasa, bayi juga membutuhkan zinc agar mereka tumbuh dan berkembang.

Tips Mengolah Daging Sapi untuk MPASI

• Ayah dan Bunda harus tahu bahwa daging sapi mengandung lebih banyak protein, sehingga lebih sulit dicerna oleh bayi. Karena sistem pencernaan si Kecil masih berkembang, terlalu banyak protein dapat mengganggu sistem pencernaan hingga menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jenis dan banyaknya porsi daging sapi untuk diberikan pada si Kecil juga penting untuk diperhatikan agar tidak sampai berlebihan. Pada bayi yang baru mulai MPASI, baiknya pilih daging sapi yang sudah digiling.
• Ayah dan Bunda juga harus pastikan tekstur daging sudah benar-benar halus untuk mencegah si Kecil tersedak.
• Jika si Kecil sudah mahir mengunyah, Ayah dan Bunda boleh memberikan daging sapi kukus yang sudah diolah menjadi finger food.
• Ayah dan Bunda juga perlu mengenalkan daging sapi kepada si Kecil secara bertahap. Mulai dari memberikan 1-2 sendok teh daging sapi yang sudah diolah menjadi bubur. Setelah itu, berikan daging sapi 2 atau 3 kali dalam seminggu.
• Jangan lupa, perhatikan tanda-tanda reaksi alergi si Kecil terhadap daging sapi. Jika pencernaan anak aman dan tidak ada reaksi alergi, Ayah dan Bunda bisa meningkatkan frekuensi pemberian MPASI daging sapi untuk si Kecil.
• Perhatikan cara memasak daging sapi yang tepat. Pastikan daging sapi selalu dimasak hingga matang, karena daging memiliki risiko tinggi membawa bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella jika daging tidak dimasak dengan matang.
• Hindari memberikan bayi daging sapi olahan pabrik, seperti sosis atau bakso. Daging olahan mungkin memberikan kemudahan dalam pemberian MPASI. Namun, bahan olahan cenderung tinggi mineral natrium dan senyawa nitrat yang kurang baik bagi anak.

Sumber: Mooimom

Penulis: Aisyah mencegah resiko stunting manfaat daging sapi untuk mpasi

{ Comments are closed }

Rekomendasi Olahan Sayur Segar untuk Menu Sahur Si Kecil

Rekomendasi Olahan Sayur Segar untuk Menu Sahur Si Kecil

Aqiqah Bandung – Sayur merupakan salah satu makanan sehat yang sudah seharusnya rakin untuk dikonsumsi, terutama oleh anak-anak. namun sayangnya, masih banyak anak yang enggan mengonsumsi sayuran.

Apalagi, kita telah memasuki Bulan Suci Ramadhan yang seharusnya kita banyak mengonsumsi sayuran saat sahur. Ayah dan Bunda dapat menggunakan rekomendasi menu sahur dengan bahan baku sayuran segar agar si Kecil mau untuk menyantap sayur. Yuk simak!

1. Sup Kacang Merah

Sumber: Suara.com

Bahan-bahan:
250 gr daging sapi tetelan, rebus dan potong kotak
100 gr kacang merah rebus
2 buah wortel, potong kecil sesuai selera
1 buah kentang, potong kecil sesuai selera
1 buah tomat, potong menjadi 4
3 lembar daun bawang, potong kecil-kecil
6 buah bawang merah, cincang
3 buah bawang putih, cincang
1/2 bawang bombai, cincang
1/2 butir pala
1/2 sendok teh lada putih bubuk
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
1.000 ml air kaldu daging sapi
Minyak untuk menumis
Bawang goreng untuk taburan

Cara membuat:
Tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai sampai harum.
Masukkan tumisan bumbu ke rebusan kaldu daging sapi, kacang merah rebus dan wortel.
Setelah wortel dan kacang empuk, masukkan potongan kentang.
Masukkan pala, lada putih bubuk, gula pasir, dan garam. Koreksi rasa.
Setelah semua oke, masukkan irisan daun bawang dan tomat, rebus sebentar saja.
Angkat dan sajikan, taburi dengan bawang merah goreng secukupnya.

2. Sup Rolade Sayuran

Sumber: Grid.id

Bahan-bahan:
2 buah rolade/galantin, potong-potong
1 bunga kol kecil, potong-potong
1 wortel kecil, rajang
1 genggam kapri, siangi
1 genggam jamur kuping basah, potong-potong
1 tangkai seledri, rajang
1 buah tomat kecil, potong-potong
1 liter kaldu ayam
Minyak untuk menumis

Bahan bumbu:
3 siung bawang putih, cincang
1/2 buah bawang bombai, cincang
1/2 sdt lada halus
1/4 biji pala, digeprak
Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya
Bahan pelengkap:
Sambal kecap
Jeruk nipis (optional)
Irisan daun bawang

Cara membuat:
Tumis bawang putih dan bawang bombai hingga harum, sisihkan.
Didihkan air. Lalu tambahkan lada, garam, gula, pala, dan kaldu bubuk.
Masukkan bumbu tumisan, wortel, jamur kuping, dan bunga kol. Rebus sekitar 1 menit.
Masukkan kapri, seledri, dan tomat. Lanjutkan merebus sekitar 30 detik. Matikan api.
Cicipi dan koreksi rasa. Sajikan selagi hangat di mangkuk, tambahkan potongan rolade ayam di atasnya.

3. Sup Ayam Kampung

Sumber: Mooimom

Bahan-bahan:
1 buah bawang bombai, bagi dua
1 batang seledri, ikat
2 buah wortel, iris bulat
1 buah kentang, potong-potong
1 batang daun bawang, iris kasar
1 buah tomat merah, potong-potong
1 sdt gula pasir
Garam dan merica secukupnya
Air secukupnya

Bumbu iris:
5 bawang merah
3 bawang putih

Pelengkap:
bawang goreng
seledri iris halus
sambal kecap
perkedel

Cara membuat:
Rebus ayam, daun seledri, bawang bombai sampai keluar kaldunya, buang lemak yang mengapung.
Sementara itu, tumis bumbu iris dengan sedikit minyak hingga harum dan layu. Kemudian masukkan daun bawang dan tomat, aduk-aduk sebentar.
Tambahkan bumbu tumis ke rebusan ayam. Lalu masukkan wortel dan kentang, bubuhi gula, garam, dan merica.
Masak hingga semua matang, koreksi rasanya. Sajikan dengan taburan seledri dan bawang goreng.

4. Tumis Sosis Sayur

Sumber: IDN Times

Bahan-bahan:
1 buah bawang bombai iris halus
1 buah jagung manis, pipil
1 buah wortel iris serong
1 kuntum brokoli, potong jadi beberapa bagian
2 sdm kecap manis
2 sdm saus tomat
3 sdm kacang polong cocktail
3 sdm mentega untuk menumis
3 sdm saus cabai
5 buah cabai keriting iris halus
8 buah sosis iris sesuai selera
Daun seledri cincang secukupnya
Lada dan garam secukupnya

Cara membuat:
Panaskan mentega lalu tumis bawang bombai hingga harus. Masukkan cabai dan aduk rata.
Tambahkan sayuran dan tumis sebentar.
Masukkan air untuk mematangkan sayurannya. Masukkan sosis. Tunggu hingga sayuran lunak.
Bumbui dengan lada, garam, saus tomat dan cabe juga kecap manis bila suka. Tunggu hingga air menyusut.
Terakhir masukan irisan seledri lalu angkat dan sajikan dengan nasi panas.

5. Capcay

Sumber: Kompas.com

Bahan-bahan:
10 buah bakso, potong tipis-tipis
5 lbr daun kol, potong-potong
150 gram jamur bundar, potong jadi 4 bagian
130 gram udang ukuran besar, kupas kulitnya
70 gram caisim, iris kasar-kasar
150 gram kembang kol, dipotong-potong
3 buah wortel segar, iris tipis-tipis
140 gram cumi-cumi segar, potong melingkar
70 gram sawi, iris

Bahan bumbu:
4 sdm saus tiram
Air secukupnya
4 buah cabai merah segar
3 siung bawang putih, haluskan
Gula pasir secukupnya
Penyedap rasa secukupnya
Garam secukupnya
6 btr bawang merah, haluskan
Minyak secukupnya

Cara membuat:
Tumis bumbu sampai harum. Masukan bakso, udang, dan cumi. Tumis dan aduk sampai berubah warna dan bumbu meresap. Masukan semua sayuran, tumis sampai layu.
Tambahkan gula, garam, saus tiram, dan penyedap rasa. Aduk rata.
Tuang air secukupnya, tunggu hingga mendidih.

6. Sup Telur Jagung

Sumber: MasakApaHariIni.com

Bahan-bahan:
2 butir telur kocok
1 buah jagung manis pipil
1 buah wortel potong dadu
1 buah tomat buang bijinya potong-potong kecil
1/2 buah bawang bombai iris
1 batang daun bawang dan seledri iris
2 siung bawang putih iris tipis
2 butir bawang merah iris tipis
1/2 sdt lada bubuk
1/2 sdt gula pasir
kaldu bubuk secukupnya
500 ml air atau secukupnya

Cara membuat:
Tumis bawang bombai, irisan bawang merah dan putih sampai wangi.
Masukkan kocokan telur, buat orak arik.
Tambahkan air biarkan mendidih.
Setelah mendidih masukkan jagung, wortel, lada bubuk, gula, kaldu bubuk.
Masak sampai jagung dan wortel empuk.
lalu tambahkan potongan tomat, daun bawang dan seledri. Koreksi rasa dan sajikan.

7. Sup Bayam Jagung

Sumber: Kompas.com

Bahan-bahan:
1 ikat bayam, ambil daunnya
1 buah jagung manis, sisir
5 buah bakso, potong-potong
1 buah tomat, potong-potong
3 siung bawang putih, haluskan
1/4 sdt merica bubuk
1 batang kemangi, ambil daunnya
1 sdm margarin
Gula, garam, dan kaldu bubuk secukupnya

Cara membuat:
Cuci bersih bayam, rendam dengan 1 sdm garam selama 10 menit (untuk mematikan binatang-binatang kecil yang masih ada).
Cuci bersih lagi. Tiriskan.
Panaskan margarin, tumis bawang putih halus hingga harum. Masukkan potongan bakso dan jagung manis, aduk rata.
Tambahkan air secukupnya, masak sampai mendidih.
Masukkan daun bayam dan kemangi. Bumbui dengan gula, garam, merica bubuk, dan kaldu bubuk secukupnya. Masak sampai bayam matang.
Menjelang matang masukkan irisan tomat. Masak sebentar saja. Jangan lupa tes rasa.

Penulis: Aisyah

{ Comments are closed }

Chat Sekarang
1
Chat Sekarang
Ada yang bisa kami bantu untuk Aqiqahnya..?